Liputan6.com, Jakarta - Pembentukan Dewan Negara-negara Penghasil Minyak Sawit (The Council of Palm Oil Producing/CPOPC dapat mendorong Indonesia dan Malaysia menguasai pasokan minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) dunia.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli menegaskan selama ini Indonesia dan Malaysia selalu bersaing di semua bidang termasuk CPO. Jadi pembentukan CPOPC dapat membantu Indonesia dan Malaysia saling berkoordinasi menguasai pasokan CPO dunia.
"Kalau digabungkan maka 80 persen dapat menguasai pasokan dunia. Kita juga ajak negara produsen penghasil minyak sawit untuk ikut (CPOPC)," ujar Rizal saat dihubungi Liputan6.com, Rabu (18/5/2016).
Ia menambahkan, pembentukan CPOPC itu juga dapat mengoptimalkan manajemen stok CPO. Selain itu juga membantu mengangkat harga CPO. "Sejak berdirinya CPOPC ada kenaikan harga CPO sekitar US$ 180 per ton," tutur dia.
Baca Juga
Advertisement
Saat diminta tanggapan mengenai pengukuhan pembentukan Dewan Negara-negara Penghasil Minyak Sawit atau CPOPC) dalam Peraturan Presiden Nomor 42 Tahun tahun 2016 tentang pengesahan charter of the establishment of the CPOPC pada 4 Mei 2016, Rizal menuturkan hal itu membuat pembentukan CPOPC efektif secara legal.
Akan tetapi, bagi Rizal hal penting pembentukan CPOPC itu dapat mendorong koordinasi untuk mengoptimalkan stok CPO.
Seperti diketahui, Indonesia dan Malaysia menandatangani piagam pendirian Dewan Negara-negara Penghasil Minyak Sawit (The Council of Palm Oil Producing Countires-CPOPC) di Kuala Lumpur, Malaysia pada 21 November 2015.
Hal itu dilakukan oleh Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Sumber Daya Republik Indonesia Rizal Ramli dan Yang Mulia Datuk Amar Douglas Uggah Embas, Menteri Industri Perkebunan dan Komoditas Malaysia.
Acara penandatanganan ini disaksikan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dan Perdana Menteri Malaysia Yang Mulia Dato' Sri Mohd bin Tun Abdul Razak. Demikian mengutip dari keterangan yang diterbitkan, Minggu 22 November 2015.
CPOPC didirikan dengan tujuan mendorong, mengembangkan dan meningkatkan kerja sama industri minyak sawit di antara negara-negara anggotanya. Hal ini akan semakin memastikan kalau industri minyak sawit berkontribusi terhadap pengembangan ekonomi dan kesejahteraan seluruh masyarakat.
Fungsi dari CPOPC antara lain mendorong komunikasi di dalam pengembangan industri minyak sawit di antara para pemangku kepentingan di negara-negara pembudidaya kelapa sawit, meningkatkan kesejahteraan petani kelapa sawit skala kecil, membangun dan membentuk sebuah kerangka prinsip-prinsip industri minyak sawit yang berkelanjutan. (Ahm/Ndw)