Liputan6.com, Batam - Mengendarai motor tanpa helm, berjalan di sisi kanan tapi dengan kecepatan rendah, dan belok kiri sembarangan ketika sen kanan, adalah persepsi umum kita terhadap pengendara motor perempuan yang ngawur.
Meski tak bisa digeneralisir, tetap saja ada pengendara motor jenis ini. Jika kita ada di belakangnya dan tidak awas, bukan tidak mungkin akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Lantas, bagaimana cara agar tetap aman berkendara di belakang mereka?
Baca Juga
Advertisement
Menurut I Gusto Agung Budi Dharma, Juara 2 kompetisi Astra Honda Safety Riding Instructors Competition (AHSRIC) kategori Best of the Best asal Astra Motor Mataram, yang paling penting dilakukan dalam kondisi itu adalah menjaga jarak aman.
"Di sini penting memprediksi. Biasanya perempuan punya respons yang lebih parah dibanding pria. Jadi misal baru jarak 20 meter dari pengendara lain, mereka sudah respons. Jadi baiknya jaga jarak aman lebih jauh," ujar Agung di Batam, Rabu (18/5/2016).
Karena hal itu pula, Agung menyarankan bikers tetap menjaga kecepatan. "Kalau di belakang ibu-ibu, maksimal kendaraan kita melaju 60 km/jam. Itu pun sebetulnya sudah terlalu cepat," tambah Agung.
Terakhir, kalaupun ingin menyalip, maka baiknya sebisa mungkin mengambil jarak yang relatif jauh. "Itu sekali lagi, karena umumnya tingkat was-wasnya ibu-ibu itu lebih tinggi," tutup Agung.