Liputan6.com, Jakarta - Melawan arah dan menerobos jalur khusus bus Transjakarta. Begitulah perilaku buruk sebagian pengendara sepeda motor maupun mobil di Jakarta.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Kamis (19/5/2016), kebiasaan buruk itu begitu kasat mata setiap hari.
Misalnya saat polisi menggelar operasi patuh jaya di Jalan Otista, Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis pagi, 19 Mei 2016.
Bukannya berhenti untuk diperiksa dokumennya, sebagian pengendara malah nekat memutar balik dengan melawan arah. Hal itu sebenarnya membahayakan tak hanya diri mereka sendiri, tapi juga orang lain. Namun, mereka tak peduli.
Beberapa mobil yang menyerobot di jalur busway ditilang. Tapi, polisi tak konsisten. Ada pula mobil yang dibiarkan melaju, meski menyerobot di jalur busway.
Baca Juga
Advertisement
Di Jalan Letjen Suprapto, Jakarta Pusat, pelanggaran lalu lintas pun marak. Banyak sepeda motor memasuki jalur cepat, yang terlarang untuk sepeda motor dan angkutan umum.
Pelanggar tak hanya warga sipil, tapi juga tentara. Dalihnya bermacam-macam, seperti tidak tahu atau terburu-buru.
Dalam waktu dua jam Operasi Patuh Jaya di Jalan Suprapto, polisi menilang lebih dari 300 pengendara motor dan mobil.
Operasi Patuh Jaya 2016 digelar dari 16-29 Mei. Dalam operasi ini, polisi memeriksa kelengkapan dokumen berkendara seperti SIM dan STNK, dan memastikan setiap pengendara mematuhi aturan berlalu lintas.
Namun, itu suatu hal yang masih dianggap sepele oleh sebagian pengendara.