Liputan6.com, Jakarta - Sejak masih bernama Peterpan, band asal Bandung, NOAH tergolong unggul dalam hal lirik. Pasalnya, meski kebanyakan lagunya bercerita soal cinta, liriknya cenderung puitis dan mudah diingat.
Dalam sebuah pernyataan, Ariel pernah mengakui jika dirinya adalah penggemar karya-karya Kahlil Gibran. Ia bahkan tak jarang menuangkan sisi spiritual dan kegelisahannya melalui sejumlah lagu. Sebut saja di antaranya Menunggu Pagi, Di Balik Awan, hingga Tak Ada yang Abadi.
Baca Juga
Advertisement
Tak hanya itu, ketika para musisi tengah getol-getolnya membuat lagu religi di bulan ramadan, NOAH memilih untuk tidak terjun ke ranah tersebut. Para personelnya beranggapan jika beberapa lagu NOAH punya muatan spiritual meski tak berlabel lagu religi.
"Kita punya sudut pandang sendiri aja. Walaupun namanya bukan lagu religi, tapi kalau memang liriknya relijius, maksudnya relijus, ya kita bisa rilis itu kapan saja, enggak perlu pas bulan ramadhan," ucap Ariel dalam sebuah wawancara 2013 silam.
"Sebenarnya ada beberapa lagu yang sifatnya religius tapi memang enggak terkatakan secara langsung," timpal Uki.
Namun, memasuki tahun 2016, Ariel cs akhirnya mau mengabulkan harapan besar para fansnya. Band tiga juta kopi tersebut bersiap merilis single terbaru bertajuk Sajadah Panjang, sebuah lagu karya Bimbo yang sengaja mereka aransemen ulang untuk album Sings Legends.
Lalu, apa yang membuat Ariel, Uki, Lukman, dan David akhirnya mau merilis single religi?
"Ya... jadi Sajadah Panjang itu ceritanya lumayan panjang (tertawa). Kita pertama kali bawain lagu itu tahun 2010. Setiap kali ada acara Ramadan, biasanya kita membawakan satu lagu religi, dan yang kita pilih biasanya lagu Bimbo, yaitu Sajadah Panjang," ujar Ariel NOAH menjawab pertanyaan Liputan6.com di studio EMTEK, Daan Mogot, Jakarta Barat, Rabu (18/5/2016).
"Nah, Beberapa kali kita mainin, ternyata (malah) bajakannya beredar. Kadang-kadang kalau kita ketemu orang, mereka bilang mereka suka lagu Sajadah Panjang dan mereka punya kasetnya. Jadi ternyata yang ada di televisi itu dikopi sama pembajak ke dalam bentuk vcd. Dari situ kita tahu kalau demand fan terhadap lagu itu cukup besar. Akhirnya, saya bilang daripada orang cuma tahu versi bajakannya, ya mending kita bikin saja yang versi rekamannya," ucap Ariel.