Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada perdagangan saham Kamis pekan ini. Tekanan IHSG terjadi lantaran bursa saham global yang juga cenderung tertekan.
Pada penutupan perdagangan saham Kamis (19/5/2016), IHSG melemah 30,14 poin atau 0,64 persen ke level 4.704,21. Indeks saham LQ45 susut 0,97 persen ke level 801,93. Sebagian besar indeks saham acuan cenderung tertekan.
Ada sebanyak 186 saham melemah sehingga menyeret IHSG ke zona merah. Sementara itu, 101 saham menguat dan 84 saham lainnya diam di tempat. IHSG sempat berada di level tertinggi 4.739,32 dan terendah 4.691,57.
Total frekuensi perdagangan saham sekitar 229.976 kali dengan volume perdagangan saham 6,4 miliar saham. Total transaksi harian saham mencapai Rp 9 triliun.
Baca Juga
Advertisement
Secara sektoral, sebagian besar sektor saham tertekan kecuali sektor saham keuangan naik 0,42 persen dan sektor saham perdagangan mendaki 0,17 persen. Sektor saham infrastruktur melemah 2,53 persen, dan membukukan penurunan terbesar.
Kemudian sektor saham tambang turun 1,11 persen dan sektor saham barang konsumsi tergelincir 1,07 persen. Pada Kamis pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 4.739 dan terendah 4.691.
Investor asing mencatatkan aksi jual mencapai Rp 200 miliar. Sedangkan pemodal lokal melakukan aksi beli sekitar Rp 200 miliar. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) semakin kuat mencapai Rp 13.576.
Sebagian besar bursa saham Asia pun cenderung tertekan. Indeks saham Hong Kong Hang Seng melemah 0,67 persen ke level 19.694,33, indeks saham Korea Selatan Kospi merosot 0,51 persen ke level 1.946,78.
Selain itu, indeks saham Shanghai susut 0,02 persen ke level 2.806,91, indeks saham Singapura tergelincir 1,41 persen ke level 2.737,92, dan indeks saham Taiwan menurun 0,78 persen ke level 8.095,98.
Saham-saham yang menguat dan sebagai penggerak indeks saham antara lain saham SILO naik 1,64 persen ke level Rp 9.275 per saham, saham UNTR mendaki 3,84 persen ke level Rp 13.525 per saham, dan CPIN menguat 5,1 persen ke level Rp 3.300 per saham.
Saham-saham tertekan antara lain saham INTP melemah 4,02 persen ke level Rp 15.525 per saham, saham ANTM tergelincir 4,32 persen ke level Rp 665 per saham, dan saham WIKA merosot 3,49 persen ke level Rp 2.210 per saham.
Transaksi perdagangan saham hari ini cukup ramai didorong ada transaksi di pasar negosiasi. Transaksi saham PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) tercatat mencapai Rp 3,1 triliun.
Saham LPPF ditransaksikan di level harga Rp 17.850 per saham. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 85 kali. Saham LPPF sempat berada di level tertinggi Rp 18.825 dan terendah Rp 17.250 di pasar negosiasi. Transaksi saham tersebut kemungkinan difasilitas oleh Credit Suisse Securities, CIMB Securities, dan Morgan Stanltey.
Kepala Riset PT NH Korindo Securities Reza Priyambada menuturkan tekanan IHSG terjadi didorong dari bursa saham global yang melemah.
Meski bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve mempertahankan suku bunga, Reza menuturkan Gubernur Bank Sentral Janet Yellen memberikan sinyal ada kenaikan suku bunga pada Juni. "Pelaku pasar merespons negatif pernyataan Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat. Hal itu juga berdampak terhadap dolar AS sehingga menekan rupiah," kata Reza saat dihubungi Liputan6.com.
Ada pun rilis suku bunga acuan/BI Rate pada Kamis pekan ini, Reza menilai sentimen itu belum akan mempengaruhi pasar saham. (Ahm/Ndw)