Soal Dana Rio Haryanto, Kemenpora Hanya Bisa Berdoa

Rio Haryanto masih menunggak dana kepada Manor sebesar 7 juta euro untuk tetap tampil di F1.

oleh Ahmad Fawwaz Usman diperbarui 19 Mei 2016, 22:10 WIB
Pembalap Manor Racing, Rio Haryanto. (ALEXANDER NEMENOV / AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Rio Haryanto, pembalap Manor Racing, memang tengah terancam tak bisa menyelesaikan Formula 1 2016 hingga seri terakhir karena permasalahan dana. Soal itu, Kemenpora pun kini hanya bisa berdoa agar ada pihak yang ikut membantu.

Indikasi didepaknya Rio dari statusnya sebagai pembalap Manor menguat. Fakta terkini adalah tak diturunkannya Rio dalam dua hari tes di Catalunya, Selasa (17/5/2016) dan Rabu (18/5/2016). Setelah pada hari pertama hanya menurunkan Pascal Wehrlein, Manor malah menurunkan Jordan King, pembalap muda mereka, pada hari kedua.

Baca Juga

  • Persib Sambangi Markas Persiba Tanpa Van Dijk
  • Kemenpora Revisi Niat Rekrut Mourinho untuk Timnas
  • Fans Persija Ramalkan Kematiannya Lewat Gambar di Buku Tulis?

Hal itu menjadi bukti kuat bahwa petualangan Rio dengan Manor akan segera berakhir. Rio memang memiliki tunggakan dana sebesar 7 juta euro. Sebelumnya, syarat Rio agar bisa beraksi bersama Manor di F1 2016 adalah membayar 15 juta euro. Namun, hingga kini pihak Rio baru memberikan 8 juta euro.

Dari pihak Manor, mereka pun sudah menagih terkait sisa pembayaran kepada pihak Rio. Jika tak mampu dilunasi, pembalap berusia 23 tahun itu hanya akan beraksi selama setengah musim. Artinya, GP Hungaria pada 24 Juli 2016 akan menjadi seri terakhir Rio bersama Manor.

"Tadi malam pun saya sudah dihubungi sama Ibunda Rio, Indah Pennywati, karena deadline tinggal dua minggu lagi. Sejauh ini, kami belum punya gambaran soal upaya untuk menyelamatkan Rio," ungkap Gatot S Dewa Broto, Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora, di sela-sela acara Free Kick PSSI Pers, Senayan, Jakarta, Kamis (19/5/2016).


Dana untuk Rio Haryanto Masih Jauh dari Harapan

Dialog santai, hangat dan dekat PSSI Pers dihadiri Perwakilan Kemenpora, Gatot Dewabroto, Tony Apriliani (Exco PSSI), Demis Djmoedin (Mantan Anggota BTN), Bambang Nurdiansyah (Mantan Pelatih Timnas) di Senayan, Jakarta, Kamis (19/5/2016). (Bola.com/Nickla

"Sekarang kita semua harus berdoa. Semoga dalam beberapa hari ke depan ada BUMN yang terketuk untuk membantu," katanya.

Sejatinya, segala upaya sudah dilakukan berbagai pihak. Pihak Pemerintah dalam hal ini lima Kementerian Republik Indonesia, yakni Kemenpora, Kemenkominfo, Kementerian BUMN, Kementerian Sosial, dan Kementerian Pariwisata berinisiatif membatu Rio dengan mengumpulkan dana dari SMS donasi.

Namun, dana yang terkumpul dari program itu masih jauh dari ekspektasi. Bahkan, satu persen pun dari target Rp 100 miliar pun tak sampai. Tak heran jika Gatot meminta agar BUMN lebih peka dengan kondisi yang dialami Rio saat ini.

"Kami sudah mengirim surat ke 16 BUMN. Namun, yang memberikan jawaban positif baru dua. Salah satunya Garuda Indonesia. Tanpa mengurangi rasa hormat, mereka pun hanya memberikan bantuan dengan bentuk tiket," ungkap Gatot.

Sejauh ini, Rio sudah melakoni lima dari 21 seri F1 2016. Rincian rapor Rio adalah gagal finis pada GP Australia, urutan ke-17 (Bahrain), urutan ke-21 (China), gagal finis (Rusia), dan urutan ke-17 (Spanyol).

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya