Liputan6.com, Tuscon - Tsunami dengan skala sangat besar yang terjadi di Mars kuno dapat menunjukkan bahwa planet merah itu dulunya ditutupi oleh lautan luas yang menopang kehidupan manusia.
Menurut para peneliti, dapat ditemukannya pantai juga sebagai bukti untuk menemukan tanda kehidupan mikroba yang diduga pernah ada di permukaan planet.
Dikutip dari Independent, Jumat (20/5/2016) para ilmuwan telah lama kesulitan memilih garis pantai yang mungkin diciptakan oleh laut yang diduga menutup Mars sekitar 3,4 miliar tahun lalu.
Namun sebuah studi terbaru, menunjukkan bahwa garis pantai tersebut ditandai oleh dua dampak meteor besar yang membuat gelombang raksasa di permukaan planet tersebut.
Baca Juga
Advertisement
Berdasarkan penelitian terbaru yang dipublikasi di jurnal Scientific Reports, tsunami yang diperkirakan mencapai 120 meter tersebut diakibatkan oleh dua hantaman meteor yang berselang jutaan tahun.
Ketika meteor menghantam planet, benda tersebut meninggalkan 'luka' di permukaan Mars dan mengirim serpihannya ke bagian utara. Sedimen yang sama dapat digunakan untuk melihat garis pantai dari lautan luas yang dahulunya menutupi planet.
"Endapan tsunami yang luas didistribusikan dengan ketinggian bervariasi, mungkin menandai garis pantai lautan Mars awal," jelas Dr Alexis Rodriguez dari Planetary Science Institute di Tucson, AS.
Di antara dua hantaman meteor, Mars melewati periode perubahan iklim di mana air berubah menjadi es.
Tsunami kedua membentuk cekungan es berbentuk bulat dan diduga bahwa laut kuno tersebut memiliki rasa asin.
"Sangat sulit membayangkan pantai khas California di Mars kuno, namun coba untuk menggambarkan Great Lakes saat musim dingin dan hal tersebut lebih akurat menjadi gambaran terbentuknya lautan di Mars kuno," ujar penulis kedua, Dr Alberto Fairen dari Centre of Astrobiology di Madrid, Spanyol.
Cekungan es tsunami menjadi kandidat paling baik untuk mencari tanda-tanda kehidupan seperti mikroba, demikian menurut Fairen.