Liputan6.com, California - Apakah Anda pengguna jejaring sosial profesional LinkedIn? Jika iya, mungkin Anda menerima sebuah email pemberitahuan yang meminta untuk ganti password LinkedIn Anda.
Informasi yang dikutip Tekno Liputan6.com dari laman Business Insider, Minggu (22/5/2016), perusahaan menyebutkan bahwa data lebih dari 100 juta pengguna LinkedIn telah mengalami pelanggaran keamanan.
Baca Juga
Advertisement
Untuk itu, pada Rabu lalu waktu setempat, perusahaan mengambil langkah untuk mengirimkan email pemberitahuan yang meminta pengguna mengganti kata sandinya.
Rupanya, mereka yang diminta untuk mengganti password adalah pengguna yang tidak pernah melakukan penggantian kata sandi sejak 2012, yakni ketika dugaan pelanggaran keamanan terjadi.
Juru bicara LinkedIn mengkonfirmasi dalam sebuah email, hingga kini perusahaan masih melakukan investigasi akan masalah keamanan tersebut.
Perlu diingat bahwa permintaan untuk reset password yang diterima pelanggan dari LinkedIn bukanlah upaya peretasan yang dilakukan oleh hacker.
Bahkan, apa yang dilakukan LinkedIn disebut-sebut telah sesuai dengan standar keamanan modern. Pengguna tidak lagi diberikan tautan atau link untuk me-reset password, tetapi dengan menyarankan pengguna membuka laman LinkedIn dan mengatur ulang password-nya.
Jadi, untuk memastikan keamanan akun LinkedIn Anda aman, pengguna lawas LinkedIn perlu mengatur ulang password saat login.
(Tin/Isk)