Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPR Ade Komarudin menyambut baik kunjungan Organisasi Pergerakan Indonesia Maju (PIM). Organisasi PIM menginginkan ada kerja sama dan dukungan dari legislatif.
"Kami berharap ada kerja sama dengan DPR. Karena PIM tidak serta-merta hadir untuk menyelesaikan dengan langsung secara mudah, tetapi PIM ingin bekerja dengan nyata," kata Ketua PIM Din Syamsuddin Din di ruang kerja Ketua DPR Ade Komarudin, Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (20/5/2016).
Din yang juga Ketua Dewan Pertimbangan MUI itu menyampaikan, PIM akan terjun langsung kepada masyarakat lapisan terbawah. Yakni dengan membantu dalam melakukan berbagai kerja sama bersama legislatif.
"Dengan masuk lapisan ke bawah, PIM akan berusaha melesaikan permasalahan-permasalahan yang ada, kami ingin bekerja sama dengan semua pihak terutama dengan DPR, DPD, dan MPR," ujar dia.
Baca Juga
Advertisement
Sementara itu Din Syamsuddin menjelaskan, PIM sudah menetapkan 4 aksi unggulan untuk tahun ini. Di antaranya mendirikan desa pintar dengan membuat taman bacaan. Dalam hal ini akan ada juga interaksi langsung dengan masyarakat. Kedua lanjut dia, desa maju mandiri.
"Yang ketiga, percepatan integrasi rakyat, seperti memajukan gemar membaca agar berdimensi memajukan bangsa. Dan ke empat rumah aladin untuk rakyat. Rumah Aladin yaitu atap lantai dinding," tutur dia.
"Karena masih banyak masyarakat kita yang punya rumah yang tidak layak huni. Masih banyak orang yang tinggal bersama hewan ternaknya. Nenek yang tinggal di kebun," papar Din.
Menanggapi paparan Din, Ade Komarudin menyambut baik kerja sama yang rencananya akan dilakukan DPR dengan PIM.
"Saya bersyukur atas kunjungannya. Terima kasih atas kunjungannya ke sini. Saya kira ini harus dikawal dengan baik. Kalau DPR diisi oleh kita, kita bisa menjalankan misi dari pergerakan dari Indonesia maju," kata Ade.
"Banyak undang-undang sekarang yang sedang dibahas. Tentang perpajakan di Komisi 11, Komisi 7. Menyangkut gerakan tadi desa pintar juga kemarin saya kepikiran, di bulan puasa ini, saya ingin ke perpustakaan dari tokoh kita yang ada di daerah daerah yang terlantar," sambung dia.
Melihat 4 aksi unggulan tersebut, ia akan semakin gencar membuat taman bacaan agar rakyat Indonesia bisa semakin gemar membaca.
"Orang Indonesia enggak gitu doyan sama baca, sama buku. Kalau identik dengan perpustakaan orang susah. Dalam hal ini, kita bisa saling bersinergi," Ade Komarudin menandaskan.