Liputan6.com, Sochi - Presiden Jokowi meminta negara-negara ASEAN dan Rusia untuk menjaga perdamaian dunia.
"Sudah waktunya semua negara di dunia mencegah dan menyelesaikan konflik,” ucap Jokowi, dalam Plenary Session ASEAN-Russia Commemorative Summit di Radisson Blu Congress Centre, Sochi, Rusia, Jumat (20/5/2016).
Salah satu konflik yang paling menyorot perhatian Jokowi adalah Suriah. Menurut dia, hal itu harus diakhiri karena sudah terlalu banyak korban yang jatuh.
Stabilitas dan perdamaian di Suriah harus diwujudkan. Sebab, konflik bisa berkontribusi terhadap perdamaian di Timur Tengah dan dunia.
"Ekstremis semakin meningkat karena konflik berkelanjutan dan mendorong migrasi besar hingga menyebabkan krisis kemanusiaan," Jokowi menegaskan.
"Indonesia menekankan perlunya dialog politik secara inklusif dan dijaminnya bantuan kemanusiaan," ujar mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Lobi Putin
Presiden Vladimir Putin mengajak negara-negara ASEAN untuk berinvestasi di negaranya. "Kami turut mengundang para pengusaha dari ASEAN untuk berpartisipasi dalam program-program prioritas pembangunan di Rusia," kata Putin.
Baca Juga
Advertisement
Putin mengatakan iklim kemudahan berinvestasi di Negeri Beruang Merah itu sudah meningkat dari peringkat 120 menjadi peringkat 51 pada tahun lalu.
Selain itu, pengangguran telah ditekan di bawah 6 persen dan dipertahankan pula surplus dari perdagangan sebesar US$ 160 miliar pada 2015 lalu.
Perdana Menteri Laos Thongloun Sisoulith menambahkan konferensi ini dapat meningkatkan kerja sama di bidang bisnis dan investasi. Tidak hanya itu, ia berharap hubungan antara ASEAN dan Rusia bisa lebih erat di masa mendatang.