Liputan6.com, Makassar - PSM Makassar yang baru saja berganti nakhoda, bakal meladeni laga berat melawan tamunya, Barito Putera pada pekan ke-4 Torabika Soccer Championship (TSC) presented by IM3 Ooredoo, Sabtu (21/5). Pertandingan ini sendiri digelar di markas PSM, Stadion Andi Mattalatta, Makassar.
Selain menjadi pembuktian kepantasan Tony Ho menukangi PSM, laga ini bakal seru lantaran PSM membidik poin penuh di kandang. Mereka ingin mengobati luka setelah pada laga sebelumnya kalah 0-1 dari tuan rumah Perseru Serui.
Baca Juga
- Sempat Ngojek, Anang Ma'ruf Lega Indonesia Lepas dari Sanksi FIFA
- Rapor Lengkap Pemain Usai Mitra Kukar Bungkam Arema Cronus
- Ambisi Pogba Satukan Kualitas Ronaldo, Messi, dan Ronaldinho
Advertisement
Sementara itu, bagi Barito, mereka dipastikan ingin meneruskan momentum setelah pada laga sebelumnya berhasil menang 3-1 atas Persegres Gresik United.
Pertarungan antarbintang kedua tim tak terelakkan lagi. Seperti diketahui, PSM dan Barito memiliki sejumlah pemain bintang di setiap lini. Seperti apa perbandingan pemain bintang kedua tim, berikut penjelasannya.
Boman Aime vs M. Roby
PSM Makassar sangat beruntung bisa diperkuat defender tangguh pada diri Boman Irie Aime atau biasa disebut Boman Aime. Bek adal Pantai Gading tersebut telah membela PSM sejak 2014.
Dengan tinggi 189 cm, Boman dengan mudah menghalau bola-bola atas. Selain itu, Boman adalah tipe defender yang selalu mengawal lawan secara ketat.
Sementara itu, di lini belakang, Barito jelas bertumpu pada defender senior Muhammad Roby atau M Roby. Kemampuannya dalam menjaga lini pertahanan tak diragukan lagi. Ketenangannya dalam memotong umpan lawan membuatnya tetap menjadi andalan timnas Indonesia.
M Roby adalah tipe defender yang jarang meninggalkan sarangnya. Oleh karena itu, lawan akan sulit menembus pertahanan tim yang dia bela.
Syamsul Chaeruddin vs Adam Alis
Syamsul Chaeruddin vs Adam Alis
Syamsul Chaeruddin sudah tak muda lagi. Umurnya telah menginjak 33 tahun. Tapi, pengalamannya belum pudar. Oleh karena itu, PSM Makassar masih membutuhkan jasanya. Dia merupakan gelandang bertahan terbaik di Indonesia. Meski bertubuh kecil, Syamsul mampu menutupinya dengan permainan pantang menyerah dan sangat agresif.
Dia seperti tak kenal lelah dalam merebut bola. Selain itu, kemampuannya dalam membaca permainan juga cukup apik. Syamsul tahu kapan hendak melepaskan bola atau menahan bola yang dikuasainya.
Barito sendiri bakal mengedepankan sosok Adam Alis di lini tengah. Pemain ini memang masih muda yakni 22 tahun. Tapi, dia dinilai sebagai salah satu gelandang berbakat yang ada di Tanah Air. Sebagai gelandang, Adam Alis tak hanya berperan dalam melancarkan aliran bola dari belakang ke depan, dia juga dibekali kemampuan dalam mencetak gol.
Adam Alis memang baru bergabung bersama Barito. Tapi, dia memiliki pengalaman berkiprah di Tanah Air. Sebelumnya Adam Alis memperkuat Martapura dan Persija Jakarta. Bahkan, dia pernah menimba ilmu bersama klub asal Bahrain, East Riffa.
Advertisement
Ferdinand Sinaga vs Luiz Junior
Ferdinand Sinaga vs Luiz Junior
Di lini depan, PSM jelas bertumpu pada kemampuan istimewa penyerang kawakan Tanah Air, Ferdinand Sinaga. Di ajang Torabika Soccer Championship presented by IM3 Ooredoo ini, Ferdinand memang baru mengemas satu gol. Tapi, bukan berarti dia tak kerap membahayakan gawang lawan.
Hingga tiga laga, Ferdinand mampu melepaskan 11 tembakan ke gawang lawan dengan empat di antaranya tepat sasaran. Dia pun mampu membuat tujuh umpan terobosan. Dengan mengandalkan kecepatan dan kemampuan mengecoh lawan di atas rata-rata, Ferdinand bakal menciptakan prahara di lini belakang lawan andai dibiarkan bebas.
Sementara itu, Barito sangat beruntung menggaet penyerang andal asal Brasil, Luiz Junior. Bomber bernama lengkap Luiz Carlos Caetano de Azevedo Júnior tersebut sejauh ini sudah mengemas dua gol dari tiga laga di Torabika Soccer Championship presented by IM3 Ooredoo.
Luiz Junior merupakan tipe penyerang murni. Dia memiliki kemampuan laiknya pemain asal Brasil yang doyan menggocek bola. Mantan striker klub terkenal Brasil, Botafogo ini langsung mampu beradaptasi dengan permainan Barito. Meski terkesan agak individualistis, tapi sebagai seorang bomber memang terkadang dituntut untuk egois. Dia cukup efektif dalam memanfaatkan peluang di depan gawang lawan.
Penulis: Eka Setiawan