Liputan6.com, Nganjuk - Ketua MPR Zulkifli Hasan pagi ini menyambangi lembaga pedidikan dan pengajaran Pondok Pesantren (Ponpes) Ar-Roudhatul Ilmiyah Yayasan Taman Pengetahuan Kertosono, Nganjuk, Jawa Timur.
Kedatangan Zulkifli dalam rangka silaturahim, sekaligus mensosialisasikan empat pilar kebangsaan. Menumpangi helikopter dari Surabaya, dia mendarat di helipad kawasan Kertasuro, Nganjuk.
Tiba di Pondok Pesantren Ar-Roudhatul Ilmiyah, Zulkifli istirahat sejenak di ruang alumni pesantren tersebut.
Tepat pukul 07.55 WIB, Zuikifli melenggang di karpet merah menuju lokasi acara. Para santri pun menyambut meriah dengan tepuk tangan dan salam dari jauh.
"Ahlan wa sahlan bapak," sambut seorang santriwati yang berjajar bersama sejumlah panitia acara, Sabtu (21/5/2016).
Baca Juga
Advertisement
Zulkifli pun membalas sambutan itu, dengan menempelkan kedua telapak tangannya. Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) itu melanjutkan langkahnya di antara para santri yang berdiri menyambut.
"Selamat pagi semua, terima kasih," ujar Zulkifli.
Bertemakan 'Islam dan Wawasan Kebangsaan', acara pun dimulai pukul 08.00 WIB dengan pembacaan ayat suci Al Quran.
Acara dilanjutkan sambutan Kepala Pengasuh Pondok Pesantren Ar-Roudhatul Ilmiyah KH Ali Mansyur. Lagi-lagi Zulkifli disambut tepuk tangan meriah, saat sang kiai menyebutkan namanya.
"Biasanya kita belajar agama. Kali ini kita akan dalami fikih kebangsaan dengan narasumber yang betul-betul ahli di bidangnya. Ini kesempatan emas yang harus kita syukuri," ujar Ali Mansyur, yang disusul dengan tepuk tangan.
Sosialisasi empat pilar kebangsaan di Pondok Pesantren Ar-Roudhatul Ilmiyah juga dihadiri anggota DPR Komisi X yang juga komedian terkenal Eko Patrio.
Percaya Diri
Dalam sambutannya, Zulkifli mengajak para santri untuk percaya diri dalam menatap masa depan. Telah terbukti ada banyak santri dan guru agama, yang kini memegang jabatan penting di pemerintahan.
"Ada Patrialis Akbar, ada Dahlan Iskan, mereka lulusan Tsanawiyah dan guru agama, tapi bisa menduduki jabatan penting. Sekarang zaman sudah berubah. Siapa pun bisa menjadi apa yang dicitakan, termasuk para santri di sini," tutur dia.
Zulkifli yang mengenakan kemeja hijau lumut dan peci hitam itu pun mengaku alumni sekolah madrasah, namun kini mendapat amanah dan kesempatan memimpin MPR, berkat reformasi.
"Ini sekolahnya masih bagus. Saya dari Lampung Selatan di bawah Gunung Rajabasah. Sekolah kalau hujan bocor, jaraknya pergi pulang lima kilometer. Oleh karena itu jangan minder dan berkecil hati. Anak-anak di madrasah banyak yang hebat-hebat," ujar Zulkifli Hasan menyemangati santri.
Pondok Pesantren Ar Raudhotul Ilmiyah yang berdiri sejak 1949 ini didirikan KH Agus Salim Ahyar. Kini, pesantren ini mendidik sekitar 800 santri di bawah pimpinan KH Ali Mansyur.