Liputan6.com, Washington, DC - Aksi penembakan terjadi di luar White House atau Gedung Putih di Amerika Serikat. Pelakunya pun dilumpuhkan tak lama kemudian.
"Agen Secret Service menembak seorang pria bersenjata di luar Gedung Putih," demikian menurut pejabat AS seperti dikutip dari BBC, Sabtu (21/5/2016).
Menurut keterangan polisi kepada ABC News, seorang pria menodongkan senjata di sebuah pos pemeriksaan keamanan di dekat Gedung Putih. Ia lalu ditembak di bagian perut.
Setelah penembakan pada Jumat 20 Mei waktu setempat itu, Gedung Putih kemudian mengisolasi lokasi tersebut. Presiden Barack Obama tengah bermain golf di Maryland pada saat itu.
"Pria itu kemudian dilarikan ke rumah sakit dengan luka kritis," kata para pejabat.
Baca Juga
Advertisement
Wakil Presiden Joe Biden di Gedung Putih pada saat itu. "Dia dibawa ke 'zona aman' saat kejadian," kata pejabat Gedung Putih.
Gedung Putih telah mengalami sejumlah insiden pelanggaran keamanan dalam beberapa tahun terakhir. Kondisi tersebut mendorong perubahan di kompleks eksekutif itu.
Sebelumnya pada April tahun ini, Secret Service menangkap penyusup yang memanjat pagar Gedung Putih. Lalu pada 2014, veteran Perang Irak Omar Gonzalez diamankan setelah melompati pagar dan berlari ke dalam gedung dengan pisau.
Juga pada tahun itu, ada balita memanjat gerbang pagar dan tertangkap di halaman.
Pada 2013, seorang pria mencoba menabrakkan mobil jip penuh dengan pisau dan peluru ke gerbang keamanan Gedung Putih. Sedangkan pada 2011, Oscar Ortega-Hernandez melepaskan tembakan di Gedung Putih dan didakwa berusaha membunuh Obama atau anggota stafnya.
"Ortega-Hernandez percaya Tuhan telah memberinya misi pribadi untuk menyerang Gedung Putih," kata sumber-sumber penegak hukum saat itu.