Liputan6.com, Karo - Luncuran awan panas Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, kembali menimbulkan korban jiwa. Data sementara berdasarkan laporan BPBD Kabupaten Karo, terdapat tujuh orang terkena awan panas, di mana tiga orang meninggal dunia dan empat orang luka-luka dalam kondisi kritis.
"Tim SAR gabungan telah berhasil mengevakuasi korban. Korban telah dibawa ke rumah sakit. Beberapa rumah terbakar akibat terlanda awan panas dalam kejadian Sabtu pukul 16.48 WIB. Pencarian korban akan dilanjutkan besok pagi dengan memperhatikan kondisi aktivitas erupsi Gunung Sinabung," jelas Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Sabtu (21/5/2016).
Korban adalah warga Desa Gamber Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo yang sedang melakukan aktivitas berkebun di ladangnya. Desa Gamber berada dalam radius 4 km dari puncak kawah Gunung Sinabung. Harusnya daerah ini kosong karena merupakan zona merah yang semua warganya tidak boleh melakukan aktivitas.
"Sebagian besar warga Desa Gamber telah mengungsi sejak lama dan rencana akan direlokasi mandiri. Masyarakat Gamber telah diberikan bantuan sewa lahan pertanian dan sewa rumah oleh Pemerintah agar tidak melakukan aktivitas di zona merah. Namun demikian ada sebagian masyarakat yang tetap nekat melakukan aktivitas pertanian di kebunnya meskipun telah dilarang aparat," ujar Sutopo.
Sementara itu, Kepala BNPB Willem Rampangilei yang saat ini berapa di Turki memimpin delegasi Indonesia dalam The World Humanitarian Summit, telah menerima laporan kejadian bencana di Gunung Sinabung.
Baca Juga
Advertisement
Kepala BNPB telah memerintahkan Tim Reaksi Cepat BNPB untuk segera ke Karo untuk mendampingi BPBD Kabupaten Karo dalam penanganan darurat erupsi Gunung Sinabung.
"Dandim Karo sebagai Komandan Tanggap Darurat agar mengkoordinir pencarian dan penyelamatan korban. Lebih memperketat penjagaan dan patroli sehingga zona merah benar-benar tidak ada aktivitas masyarakat di dalamnya," jelas Sutopo.
Aktivitas Gunung Sinabung sendiri masih tetap tinggi. Pada hari ini telah terjadi awan panas guguran yang terjadi secara menerus pada pukul 14.28, 15.08, 16,39, dan 16.48 WIB. Awan panas guguran mencapai 4,5 km di mana mencapai Sungai Lao Borus ke arah Barat. Tinggi kolom abu vulkanik mencapai 3.000 meter. Status Awas. Potensi letusan masih tetap tinggi dan dapat terjadi kapan saja.
"Masyarakat dan pengunjung diminta tidak melakukan aktivitas di dalam radius 3 km dari puncak, dan masyarakat dalam jarak 7 km untuk sektor selatan-tenggara, dalam jarak 6 km untuk sektor tenggara-timur, serta dalam jarak 4 km untuk sektor utara-timur laut Gunung Sinabung agar dievakuasi ke lokasi yang aman. Masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung agar tetap waspada terhadap bahaya lahar," pungkas Sutopo.