Liputan6.com, Melbourne - Seorang wanita asal Melbourne, Australia dikabarkan meninggal sesaat setelah turun dari puncak gunung Everest pada hari Sabtu, 21 Mei 2016. Wanita tersebut teridentifikasi sebagai Maria Strydom, seorang dosen jurusan finance di Monash University.
Baca Juga
Advertisement
Menurut informasi yang dihimpun oleh The Australian hari ini (22/5/2016), Maria bersama suaminya Rob sedang menuju kembali ke tenda mereka sebelum ia mengeluh mual karena tidak kuat dengan ketinggian dan akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya.
Direktur agen wisata 'Seven Summit Treks', Pasang Phurba Sherpa membenarkan adanya keluhan dari Maria yang merasa sakit dan mual.
"Setelah kami mencapai puncak gunung, Maria sempat mengeluh bahwa ia merasa lemas dan kehilangan energi. Itu merupakan tanda-tanda penyakit takut ketinggian," ungkapnya.
Ibu dari sang korban, Maritha Strydom turut membenarkan berita tersebut lewat akun Facebook-nya. Namun ia mengaku masih dalam kondisi terlalu shock untuk berkomunikasi dengan orang lain.
Dilansir dari The Guardian, sebelumnya pria asal Belanda, Eric Arnold yang juga berada di satu kelompok dengan Maria meninggal karena alasan yang sama. Arnold meninggal dalam tidurnya pada hari Jumat, 20 Mei 2016.
"Saya kehilangan energi," demikian pernyataannya sesaat sebelum ia meninggal, seperti yang dilaporkan Dutch News Agency.
Sementara itu, terdapat sekitar 330 pendaki yang dikabarkan berhasil mencapai puncak Everest dan kembali dengan selamat. Salah satunya adalah remaja asal Queensland, Alyssa Azar yang telah mencetak sejarah sebagai pendaki wanita pertama termuda asal Australia.