Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) cenderung mendatar pada perdagangan saham sepekan ini. Alasannya, belum ada sentimen positif yang mampu menggerakan IHSG ke zona positif.
Kepala Riset PT Universal Broker Securities Satrio Utomo menerangkan, minimnya sentimen membuat pelaku pasar cenderung wait and see. Apalagi, kondisi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) juga tidak menentu.
"Sepertinya market masih wait and see. Tidak ada sentimen yang bagus," kata dia kepada Liputan6.com, Jakarta, Senin (23/5/2016).
Lebih lanjut,Satrio juga mengatakan pelaku pasar juga mengurangiagresifitasnya menjelang bulan puasa. MenurutSatrio hal tersebut merupakan tren yang kerap terjadi karena menjelang puasa pasar enggan berspekulasi.
Baca Juga
Advertisement
Dia mengatakan, sentimen yang mampu mengangkat IHSG ialah hasil survei lembaga pemeringkat dunia Standard and Poor's (S&P). Sayangnya, hasil survei S&P tak bisa diprediksi. "Kalau tiba-tiba mengeluarkan ratting bisa naik kencang (IHSG)," ujar dia.
Satrio memperkirakan IHSG berada pada rentang support 4.690-4.650 dan resistance pada level 4.750-4.900.
Analis NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan IHSG bakal melemah pada perdagangan sepekan ke depan. Pasalnya, penguatan IHSG pada perdagangan saham pekan lalu belum menunjukkan jika pelemahan IHSG bakal berakhir.
"Apalagi laju pasar obligasi dan rupiah masih berada dalam tren pelemahannya," kata dia dalam ulasannya.
Dia mengatakan, IHSG bakal berada pada support 4.675-4.720 sementara resistance pada level 4.765-4.777.
Satrio merekomendasikan saham PT Astra International Tbk (ASII), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT United Tractors Tbk (UNTR).
Reza merekomendasikan beberapa saham untuk dicermati pelaku pasar antara lain, PT Indika Energy Tbk (INDY), PT United Tractors Tbk (UNTR), PT Lautan Luas Tbk (LTLS), PT Ciputra Surya Tbk (CTRS), PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF).