Liputan6.com, Sleman - Penyidik Polres Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta terus mengusut kematian seorang remaja berusia 16 tahun, Stanilaus Gandang Biswara. Ia meregang nyawa dengan luka bacokan di kepala akibat dikeroyok oleh salah satu kelompok suporter bola di Daerah Istimewa Yogyakarta pada Minggu dini hari tadi.
Kasat Reskrim Polres Sleman AKP Sepuh Siregar menguraikan kronologi tawuran antar-kelompok suporter sepak bola di Jalan Magelang Kilometer 14-16, Morangan, Sleman. Berikut urutan peristiwa tersebut:
- Pada Sabtu, 21 Mei 2016, kelompok suporter PSIM Jogja, Brajamusti, menyaksikan pertandingan sepak bola di Semarang, Jawa Tengah.
- Kelompok suporter lain memperoleh informasi PSIM menyaksikan pertandingan bola di Semarang, berupaya mengadang sekembalinya para pendukung PSIM dari Semarang.
- Pada pukul 22.00 WIB, massa yang diduga dari kelompok suporter lain mulai berkumpul di jalur Jalan Magelang KM 14-16 untuk mengadang kembalinya suporter PSIM.
- Minggu, 22 Mei 2016 pukul 00.20 WIB, dua Bus Sumber Alam dan satu mobil Xenia bernomor polisi AB 1211 WE melewati Jalan Magelang. Ketiga kendaraan itu dilempari oleh massa yang sebelumnya sudah berkumpul hingga kaca mobil pecah.
- Aksi tersebut kemudian dibalas. Kelompok pertama berhenti untuk membalas kelompok massa yang berkumpul di pertigaan PT GKBI, namun mendapat perlawanan.
- Pada Minggu, 22 Mei 2026 pukul 01.30 WIB, massa yang berkumpul di perempatan Dusun Medari, Caturharjo, Sleman, tepatnya di Jalan Magelang KM 14,5 dibubarkan aparat Polres dan Kodim 0732/Sleman.
- Selanjutnya pada pukul 01.45 WIB, Bus Sumber Alam yang tak diketahui pelat nomornya, mengangkut suporter PSIM melewati perempatan Dusun Medari, Caturharjo, Sleman. Mereka dilempari oleh massa yang diduga kelompok suporter lain dan mengenai kaca jendela bus sebelah kiri di bagian belakang sampai pecah.
- Pukul 02.05 WIB di Depan SMP Kanisius, Morangan, Sleman, suporter PSIM kembali diadang oleh kelompok suporter lain dan terjadi bentrok.
"Saat ini masih dilakukan pendalaman dan penggalian informasi," tutur AKP Sepuh.
Baca Juga
Advertisement
Adapun tujuh korban akibat bentrokan suporter bola yang dirawat di RSUD Morangan, Sleman, yakni:
1. Izzudin Muhamad (24), alamat Godean VII Sidoluhur, Godean, Sleman, luka sayatan cutter pada kepala bagian bawah dan tangan.
2. Pepen Pratama (27), alamat Plumbon Lor, RT 02/09, Mororejo, Tempel, Sleman, luka bacok pada kepala bagian belakang.
3. Habib Ismail (16), alamat Kadipolo Wetan, Salam, Magelang, luka bacok pada kepala, tangan dan punggung.
4. Stanilaus Gandang Biswara (16), alamat Jalan Pringgodani 12 A, Mrican, Sleman, luka bacok pada kepala dan akhirnya meninggal setelah mendapat perawatan.
5. Bagas Nur Kusuma (20), alamat Pules Kidul, RT 01 RW 03, Donokerto Turi, luka memar pada mata akibat lemparan benda.
6. Erwin Rahmanto (22), alamat Panggung, RT 07 RW 11, Lumbungrejo, Tempel, Sleman, luka bacok pada punggung.
7. Bambang Eko Prasetyo (36), (pengemudi mobil Xenia nopol AB 1211 WE) alamat Kerjo II, RT 04 RW 02, Ganjahan Ponjong GK, luka pada tangan.