Liputan6.com, Jakarta Pada umumnya, ketrampilan dalam mengerjakan hal-hal rumah tangga dipelajari dari orangtua. Salah satunya adalah cara mencuci pakaian.
Baca Juga
Advertisement
Para ahli industri laundry menyatakan bahwa kebiasaan turun temurun dalam mencuci pakaian harus dihilangkan, karena sebagian besar memakai cara yang salah. Seorang manajer perkembangan produk bernama Jenifir Provateare dari perusahaan manufaktur Nehemiah menyatakan bahwa teknologi dalam mencuci pakaian sudah sangat berbeda dengan cara-cara yang dulu digunakan oleh orangtua kita. Dilansir dari Dailymail.co.uk pada Senin (23/5/2016), simak 6 kesalahan dalam mencuci pakaian yang sering dilakukan.
1. Tidak mencuci pakaian baru
Kebiasaan mencuci pakaian baru ternyata tidak dilakukan oleh semua orang dan dapat berdampak buruk bagi kulit Anda atau keluarga Anda. Mencuci pakaian baru akan membantu menghilangkan zat-zat kimia dari proses produksi pakaian di pabrik yang masih menempel. Jika tidak dicuci, kulit sang pemakai dapat iritasi. Pakaian baru dianjurkan untuk dicuci dengan air dingin untuk membantu menjaga kualitas warnanya dan mencegah kelunturan.
2. Tidak langsung mencuci noda pada pakaian
Jika pakaian Anda terkena noda, hal terburuk yang bisa Anda lakukan adalah membiarkannya hingga saat jadwal mencuci pakaian berikutnya. Anda dianjurkan untuk langsung mencoba menghilangkan noda tersebut dengan air dan sabun secepat mungkin, kemudian mencucinya dengan proses yang lebih lengkap saat di rumah dengan air panas. Jika pakaian Anda terkena noda darah, gunakan air dingin untuk mencucinya.
3. Hanya menggunakan air dingin
Air dingin tidak dapat digunakan untuk semua jenis pakaian. Air dingin tidak cukup ampuh untuk membersihkan semua kotoran atau menghilangkan bau tak sedap dari pakaian. Jenifir Provoteare menyarankan untuk memakai air hangat untuk membersihkan dan menjaga kualitas pakaian Anda.
4. Jangan gunakan pemutih pada pakaian dengan karet
Banyak orang yang mengandalkan pemutih untuk membuat pakaian kembali putih dan tidak kusam, namun ternyata produk ini adalah musuh bagi pakaian dengan karet. Untuk jenis pakaian seperti kaus kaki putih, pakaian dalam dan pakaian dengan karet lainnya, Anda Jenifir menyarankan untuk menggunakan deterjen dengan kandungan pemutih.
5. Gunakan deterjen dengan jumlah yang dianjurkan
Menghemat deterjen adalah salah satu kesalahan yang paling sering orang lakukan. Jika Anda menggunakan jumlah deterjen kurang dari yang seharusnya, pakaian pakaian Anda tidak akan bersih secara menyeluruh dan membuatnya terlihat kusam setiap habis dicuci. Pastikan Anda juga memakai jenis deterjen yang sesuai dengan mesin cuci Anda.
6. Pisahkan pakaian berdasarkan suhu air yang sebaiknya digunakan
Cara umum yang sudah sering dipraktikkan oleh orang adalah memisahkan pakaian berdasarkan warna. Ternyata cara lainnya adalah memisahkan pakaian sesuai dengan suhu air yang sebaik dipakai dalam mencuci pakaian tersebut. Suhu air yang sebaiknya digunakan dapat dilihat dari label pakaian, dan jika ditepati, akan membantu menjaga kualitas pakaian.