Liputan6.com, Manado - Pencuri di Kota Bitung, Provinsi Sulawesi Utara nekat melakukan aksi pencurian di gereja saat jemaat tengah menjalankan ibadah. Dua gereja itu Gereja GMIM Sion Madidir dan Gereja Katolik Stella Maris Bitung pada Minggu 22 Mei 2016.
Menariknya pelaku pencurian tersebut diduga orang yang sama. Sebab, salah satu barang milik jemaat GMIM Sion Madidir yang dicuri, yaitu Alkitab, belakangan ditemukan di Gereja Katolik Stella Maris Bitung. Kemungkinan besar pelaku sengaja meninggalkan Alkitab itu karena takut kualat.Yappi Letto, jemaat GMIM Sion Madidir yang jadi korban, menuturkan peristiwa itu. Menurut dia, kemungkinan besar pencurian terjadi saat jemaat mengisi persembahan di depan altar. "Yang dicuri tas istri saya. Waktu itu kami meninggalkan tas di tempat duduk karena akan mengisi persembahan. Begitu kembali, tas istri saya sudah tidak ada," kata dia, Minggu 22 Mei 2016.
Baca Juga
Advertisement
Tas warna krem dengan corak hitam itu berisi handphone, sejumlah uang dan dua buah Alkitab. Atas kejadian ini Yappi mencurigai seorang wanita sebagai pelaku. Wanita tersebut tak dikenalinya karena diduga bukan anggota Jemaat GMIM Sion Madidir. "Kecurigaan muncul karena ada rekan jemaat yang melihat perempuan itu. Katanya saat kami membawa persembahan, perempuan itu datang duduk di tempat kami. Tapi dia tidak ikut membawa persembahan. Dia langsung pergi sebelum kami kembali," kata dia seraya menyebutkan ciri-ciri wanita itu, yakni rambut sebahu dan menggunakan baju cokelat terusan dipadu dengan blazer hitam.Terkait penemuan Alkitab-nya di Gereja Katolik Stella Maris Bitung, Yappi mengaku atas bantuan seorang teman. Ironisnya, temannya itu juga jadi korban aksi serupa. "Namanya Meidy Sumarauw. Dia juga kehilangan tas di gerejanya. Dia menemukan ada dua Alkitab yang tertinggal di gereja, dan yang satu punya saya. Jadi kemungkinan setelah beraksi di gereja kami, pelaku pindah ke Gereja Katolik," tutur dia.Terkait kasus ini, Kapolsek Maesa Kompol Deli Manulang mengaku belum menerima laporan. Ia pun sangat menyayangkan hal seperti itu terjadi di dalam tempat ibadah. "Betul, ini rupanya modus baru. Pelaku memanfaatkan kekhusyukan jemaat saat beribadah," ucap dia. Deli pun mengimbau kejadian ini dijadikan pengalaman. Sekalipun di dalam gereja, jemaat diminta lebih berhati-hati dalam meletakkan barang. "Dan pengelola gereja juga harus memperhatikan ini. Tingkatkan keamanan di kompleks gereja, supaya jemaat tidak terganggu saat beribadah," ujar Deli.