Korban Awan Panas Gunung Sinabung Bertambah, 7 Tewas 2 Kritis

Tim SAR mencari korban terus mencari korban dengan menyisir rumah dan kebun masyarakat di sekitar Gunung Sinabung.

oleh Liputan6 diperbarui 23 Mei 2016, 06:47 WIB
Warga mengevakuasi korban awan panas Gunung Sinabung, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, (22/5). Jangkauan awan panas mencapai 4,5 kilometer hingga ke Sungai Lao Borus ke arah barat. (Tuty/Basarnas)

Liputan6.com, Jakarta - Korban jiwa awan panas letusan Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara bertambah. Data sementara dari BPBD Karo, terdapat 9 orang terlanda awan panas. 7 Orang meninggal dunia dan 2 orang kritis dengan luka bakar terkena awan panas bersuhu 700 derajat celsius.

"Semua korban adalah warga Desa Gamber Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo yang berada di zona merah saat kejadian Gunung Sinabung meletus disertai luncuran awan panas pada Sabtu 21 Mei 2016 pukul 16.48 WIB," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulis, Senin (23/6/2016).

Sutopo merinci 7 korban tewas itu adalah Karman Milala (60), Irwansyah Sembiring (17), Nantin Br. Sitepu (54), Leo Perangin-angin, Ngulik Ginting, Ersada Ginting, dan Ibrahim Sembiring.

"Sedangkan korban luka bakar adalah Cahaya Sembiring (75), Cahaya br Tarigan (45)," imbuh dia.

 

Tim SAR gabungan dari TNI, Polri, Basarnas, BPBD, PMI, relawan dan masyarakat terus mencari korban dengan menyisir rumah dan kebun masyarakat. Tidak diketahui secara pasti berapa banyak masyarakat yang berada di Desa Gamber saat kejadian luncuran awan panas.

"Harusnya tidak ada aktivitas masyarakat. Namun sebagian masyarakat tetap nekat berkebun dan tinggal sementara waktu sambil mengolah kebun dan ladangnya," ujar dia.

Alasan ekonomi adalah faktor utama yang menyebabkan masyarakat Desa Gamber tetap nekat melanggar larangan masuk ke desanya. Pencarian dilakukan dengan tetap memperhatikan ancaman dari erupsi Gunung Sinabung. Letusan disertai awan panas masih sering terjadi sehingga membahayakan bagi petugas SAR.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya