Liputan6.com, Delhi - Pemerintah India membuat beragam kebijakan untuk mengurangi tingkat emisi di negara itu, terutama di kota-kota besar seperti New Delhi. Salah satunya adalah dengan mengurangi Pajak Pertambahan Nilai (PPN) kendaraan hybrid.
Tujuannya jelas, agar semakin banyak orang lebih memilih kendaraan jenis itu, ketimbang kendaraan Diesel atau bensin. Kedua kendaraan ini, jika dibandingkan dengan hybrid, lebih kotor karena sepenuhnya digerakkan oleh bahan bakar fosil.
Salah satu pabrikan yang menikmati kebijakan ini adalah Suzuki. Pasca pemerintah New Delhi mengurangi tingkat PPN dari 12,5 persen ke 5 persen, beberapa kendaraan hybrid Suzuki harganya jadi lebih murah.
Baca Juga
Advertisement
Melansir team-bhp, Senin (23/5/2016), Maruti Suzuki memangkas harga jual model Ciaz dan Ertiga versi hybrid semua varian. Harga Ciaz turun 69 ribu rupee atau hampir Rp 14 juta, sementara Ertiga turun 62 ribu atau Rp 12,5 juta.
Ertiga hybrid termurah kini dibanderol hanya Rp 142 juta. Sementara Ciaz hybrid harganya dimulai dari Rp 155 juta hingga Rp 193 juta.
Baik Suzuki Ciaz dan Ertiga sama-sama menggendong mesin 1,3 liter, 4 silinder, yang hasilkan tenaga 90 Tk pada 4.000 rpm dan torsi 200 Nm pada 1.750 rpm. Mesin ini disandingkan dengan motor listrik dengan teknologi bernama SHVS.
Melalui mekanisme SHVS, energi gerak yang berasal dari roda dikonversi menjadi listrik dan disimpan di dalam `power bank`. Listrik ini nantinya akan digunakan untuk membantu mesin dalam akselerasi. Kelebihan sistem ini adalah dapat meminimalisir konsumsi BBM.
Selain Suzuki, pabrikan lain juga menikmati kebijakan pemerintah India ini. Salah satunya adalah Toyota. Mereka memotong harga mobil hybrid andalannya, Camry, dengan nominal hampir Rp 50 juta. Ini membuat harga Camry hybrid tak beda jauh dengan versi bensinnya.