Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah tetap optimis target pertumbuhan ekonomi nasional pada rentang 5,2-5,6 persen tahun 2016 ini bakal tercapai, meski Bank Indonesia (BI) merevisi target pertumbuhan pada rentang 5,2-5,6 persen.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, BI menurunkan target pertumbuhan perekonomian nasional karena melihat indikator perbankan seperti pertumbuhan kredit yang melambat.
"Saya tidak surprise kalau dilihat dari pendekatan keuangan sekarang ini kemudian arahnya dikoreksi sedikit ke bawah," kata Darmin dalam acara Inovasi Rantai Nilai, di Balai Kartini, Jakarta, Senin (23/5/2016).
Baca Juga
Advertisement
Pemerintah memiliki banyak program untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dari sektor riil. Sebab itu jika melihat kondisi sektor riil saat ini, Darmin optimis pertumbuhan perekonomian nasional tidak perlu diturunkan.
"Kalau dilihat dari pendekatan sektor riilnya bahwa pembangunan infrastruktur itu jalan. Pemerintah punya program untuk mendorong sektor riil, industrinya, perikanannya, pariwisatanya. Kalau dilihat dari arah situ, tidak mesti di-adjust ke bawah," ungkap Darmin.
Pemerintah tidak akan merubah target pertumbuhan ekonomi ekonomi dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (APBNP). Menurut Darmin, meski kuartal pertama 2016 pertumbuhan ekonomi hanya 4,9 persen. Namun, sebenarnya bisa mencapai 5 persen.
"Sekarang 5,3 persen untuk 2016. Rasanya masih berani walaupun pasti agak. Karena kuartal satu sebenarnya 5 persen itu bisa dicapai. Kenapa hanya 4,9 persen karena panennya, gara-gara elnino panennya bergeser ke bulan April-Mei, itu berarti kuartal dua. Seandainya panen di kuartal satu, ya 5 persen dapat," terang Darmin.(Pew/Nrm)