Liputan6.com, Jakarta - Motor-motor yang beredar saat ini telah menggunakan teknologi injeksi menggantikan sistem karburator. Kemajuan teknologi ini ternyata berdampak negatif pada harga jual kembali.
Weli, salah seorang penjual motor bekas di Kebon Pala, Jakarta Timur, menjelaskan bila harga jual versi injeksi lebih jatuh ketimbang versi karburator. Alasannya, tidak semua bengkel bisa menangani sistem injeksi di sepeda motor.
Baca Juga
Advertisement
"Motor injeksi dibanding karburator, harganya masih lebih ngangkat yang karburator meskipun secara tahun pembuatan lebih lama. Motor injeksi harganya jatuh soalnya cuma bisa di servis di bengkel resmi, nggak bisa di sembarang bengkel seperti karburator," beber Weli kepada Liputan6.com.
Adapun nilai depresiasi motor injeksi yang cukup laris di pasaran mencapai 20 persen dari harga baru pada tahun pertama. Sementara untuk motor karburator, nilai depresiasi sebesar itu biasanya terjadi pada tahun kedua
"Waktu itu ada Honda Vario Techno 150 keluaran Juli 2015, barang belum setahun nawarinnya Rp 15 juta. Itu juga masih bisa di nego lagi padahal bukan jual cepat itungannya," katanya
Weli membandingkan dengan jenis skutik lain yaitu Honda BeAT versi karburator. Skutik ini harganya masih cukup tinggi walaupun terhitung keluaran lama. Saat itu, Honda memasarkan BeAT karburator pada kisaran Rp 11 jutaan.
"Harga skutik versi karburator turunnya nggak banyak, apalagi model yang banyak dicari. Honda BeAT keluaran 2012 waktu itu jual Rp 7,5 juta, padahal sudah hampir empat tahun umur barangnya," jelas Weli.