Liputan6.com, Jakarta - Mencatat rekor seakan menjadi tradisi bagi Liputan 6 SCTV. Sejak 20 tahun lalu, sekuat tenaga Liputan 6 SCTV berupaya menghadirkan liputan yang unik dan berbeda.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Senin (23/5/2016), dari kedalaman laut, puncak gunung hingga udara, semua pernah dihadirkan untuk Anda. Sampai kini pun kami terus berusaha untuk tak hanya menyajikan informasi, namun juga menyajikan prestasi.
Pada 15 Agustus 2015 Liputan 6 SCTV mengukir sejarah baru pertelevisian. Liputan 6 SCTV mencatat rekor menjadi satu-satunya televisi di dunia yang bersiaran langsung dari tiga titik bawah laut sekaligus, dari perairan Sabang, Manado, dan Ambon.
Prestasi itu menambah deretan rekor sebelumnya yang juga diukir oleh Liputan 6 SCTV. Pada 17 Agustus 2010, sebagai satu-satunya televisi di dunia yang bersiaran langsung dari darat, laut dan udara di Wakatobi, Sulawesi Tenggara.
Baca Juga
Advertisement
Tak hanya berjaya di laut, 17 Agustus 2006, Liputan 6 SCTV juga menjadi satu-satunya program berita di dunia yang pernah bersiaran langsung dari puncak tertinggi di Indonesia, Cartenz Pyramid, Pegunungan Jayawijaya, Papua. Salju abadi Cartenz menjadi saksi kegigihan tim Liputan 6 SCTV.
Dalam dua dekade Liputan 6 SCTV membuktikan eksistensinya menjadi saksi sejarah reformasi, menghadirkan dialog politik yang kritis, membidik peristiwa transisi rezim pemerintahan hingga memfasilitasi persidangan antar-Benua Asia dan Eropa dalam kasus Bulog Gate tahun 2002.
Dalam lima tahun terakhir Liputan 6 SCTV terbukti menjadi preferensi program berita di Indonesia. Liputan 6 SCTV meraih share tertinggi dalam sejumlah live event. Di antaranya quick count Pilpres 2014, Jokowi mantu Juni 2015, serta pesona gerhana Maret 2016.
Liputan 6 SCTV bangga melakukannya dan akan terus memberikan karya terbaik untuk Anda. Liputan 6 SCTV aktual, tajam, terpercaya.