Liputan6.com, Manchester - Sejatinya, Louis van Gaal adalah pelatih dengan tingkat intelegensi memukau. Sayang, petualangannya bersama Manchester United justru berakhir dengan pemecatan. Bukan karena gagal, Van Gaal didepak lebih karena sial.
Sebagai pemain, Van Gaal memang tak memiliki sejarah hebat. Ia menghabiskan seluruh kariernya dengan bermain di Belanda. Namun, tak ada cerita spesial yang bisa dibahas dari pria yang berposisi sebagai gelandang saat masih aktif menjadi pemain.
Baca Juga
- Kunjungi Camp Nou, Rio Haryanto Pendukung Barcelona?
- Van Gaal Didepak, Eks Bek MU Angkat Bicara
- 3 Klub yang Pernah Pecat Van Gaal
Advertisement
Berbeda saat ia memulai karier kepelatihannya dengan menjadi asisten pelatih AZ Alkmaar pada 1986-1988. Lalu, ia melanjutkan kariernya dengan menjadi asisten pelatih Ajax Amsterdam pada 1988-1991. Pada akhirnya, ia dipercaya menjadi pelatih kepala sejak 1991.
Di bawah asuhan Van Gaal, Ajax disebut-sebut sebagai The Dream Team kala itu. Maklum, saat itu Ajax diperkuat pemain-pemain top seperti Patrick Kluivert, Marc Overmars, Dennis Bergkamp, Frank de Boer, Edgar Davids, Clarence Seedorf, dan Edwin van der Saar.
Hasilnya, Van Gaal mampu mengeksploitasi kualitas skuadnya untuk meraih tiga gelar Liga Belanda, satu Piala Belanda, tiga Piala Super Belanda, satu Liga Champions, satu Piala UEFA, satu Piala Super Eropa, dan satu Piala Interkontinental. Hingga kini, Ajax tak mampu mengulangi kesuksesan kala itu.
Bayang-bayang Ferguson
Selanjutnya, giliran Barcelona yang menikmati tangan dingin Van Gaal. Meski hanya tiga tahun, Van Gaal sukses mempersembahkan empat gelar buat klub yang bermarkas di Camp Nou itu. Lalu, Van Gaal sukses mengukir rekor hebat bersama AZ.
Itu karena ia sukses mempersembahkan gelar liga buat AZ. Itu adalah gelar perdana AZ setelah memenangi KNVB Beker musim 1981/1982. Dari AZ, pria kelahiran 8 Agustus 1951 itu beralih ke Bayern Muenchen pada musim panas 2009. Meski sukses memenangi satu gelar Bundesliga, satu DFB Pokal, dan satu Piala Super Jerman, Van Gaal tetap dipecat pada April 2010.
Setelah didepak Muenchen, Van Gaal kembali mencoba peruntungannya bersama timnas Belanda. Ini adalah kali kedua Van Gaal menangani De Oranje setelah periode 3 Juli 2000-1 Februari 2002. Setelah membawa Belanda finis di peringkat ketiga Piala Dunia 2014, petualangan Van Gaal bersama MU pun dimulai.
Bisa dibilang, Van Gaal hadir di Old Trafford dalam waktu yang tidak tepat. Sebab, saat itu Setan Merah masih belum bisa lepas dari bayang-bayang Sir Alex Ferguson. Ia adalah pelatih yang selalu menghadirkan gelar bergengsi bagi MU.
Tak hanya itu, Van Gaal juga diminta memperbaiki kebobrokan yang diciptakan David Moyes di MU. Hal itu membuat ekspektasi manajemen dan publik kepada Van Gaal begitu tinggi. Van Gaal pun langsung menjawabnya dengan membawa MU finis di urutan keempat klasemen Liga Inggris 2014/2015.
Advertisement
Mourinho Jadi Magnet
Artinya, MU pun berhak kembali tampil di Liga Champions setelah absen di musim 2014/2015. Ironisnya, MU tak berdaya menghadapi persaingan di Liga Champions. Mereka pun tersingkir di fase grup setelah kalah bersaing dengan Wolfsburg dan PSV Eindhoven di Grup B.
Tersingkir di Liga Champions seharusnya bisa membuat MU lebih fokus di liga domestik. Sialnya, Setan Merah justru gagal mengamankan tiket Liga Champions 2016/2017 setelah finis di posisi kelima klasemen Liga Inggris. Alhasil, raihan gelar Piala FA 2015/2016 pun tak begitu berarti di mata manajemen dan fans.
Alasan itu yang menjadi faktor utama MU mengambil keputusan untuk mendepak Van Gaal. Bagi Van Gaal, ia tak perlu berkecil hati. Itu karena Van Gaal tetap dinilai sebagai salah satu pelatih terbaik di dunia. Pemecatannya terjadi hanya karena sial. Selain itu, faktor Jose Mourinho yang menganggur pasca didepak Chelsea membuat Van Gaal tak lagi menjadi prioritas utama MU.
Biodata
Nama lengkap: Aloysius Paulus Maria van Gaal
Kebangsaan: Belanda
Kelahiran: Amsterdam, Belanda, 8 Agustus 1951
Istri: Truus van Gaal
Anak: Renate van Gaal, Brendan van Gaal
Statistik Karier Melatih Van Gaal
Ajax (28 September 1991-30 Juni 1997): 196 menang, 49 imbang, 40 kalah dari 285 laga
Barca (1 Juli 1997-20 Mei 2000): 95 menang, 32 imbang, 44 kalah dari 171 laga
Belanda (3 Juli 2000-1 Februari 2002): 8 menang, 4 imbang, 3 kalah dari 15 laga
AZ Alkmaar (1 Juli 2005-30 Juni 2009): 102 menang, 38 imbang, 36 kalah dari 176 laga
Bayern Muenchen (1 Juli 2009-10 April 2011): 59 menang, 18 seri, 19 kalah dari 96 laga
Belanda (6 Juli 2012-12 Juni 2014): 17 menang, 9 imbang, 2 kalah dari 28 laga
Manchester United (16 Juli 2014-23 Mei 2016): 54 menang, 25 imbang, 24 kalah dari 103 laga
Prestasi Van Gaal
Ajax Amsterdam
Eredivisie: 2008/2009, 1995/1996, 1994/1995, 1993/1994
KVNB Beker: 1992/1993
Piala Super Belanda: 1993, 1994, 1995
Champions League: 1994/1995
Europa League: 1991/1992
Piala Super Eropa: 1995
Piala Interkontinental: 1995
Barcelona
La Liga: 1997/1998, 1998/1999
Copa del Rey: 1997/1998
Piala Super Eropa: 1997
AZ Alkmaar
Eredivisie: 2008/2009
Bayern Muenchen
Bundesliga: 2009/2010
DFB Pokal: 2009/2010
Piala Super Jerman: 2010
Manchester United
Piala FA: 2015/2016