Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan stok bahan kebutuhan pokok, khususnya beras, selama Ramadan hingga Lebaran mencukupi. Dengan demikian, masyarakat diharapkan tidak khawatir kekurangan stok dan terjadi lonjakan harga bahan kebutuhan pokok pada kedua momen tersebut.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan, ketersediaan beras untuk saat ini mencapai 7,15 juta ton. Sedangkan dalam perhitungan kementerian, total kebutuhan beras hanya 5,63 juta ton.
Untuk jagung, ketersediaan mencapai 3,91 juta ton, sedangkan kebutuhannya hanya 1,75 juta. Sedangkan bawang merah, untuk ketersediaan tercatat 241.600 ton, sedangkan kebutuhan masyarakat hanya 175.600 ton.
Baca Juga
Advertisement
"Sementara unggas yakni ayam daging ayam ras ketersediaan di bulan Juni dan Juli sebesar 494 ribu ton dan kebutuhannya hanya 234 ribu ton. Telur ayam pun kebutuhan dari masyarakat dapat terpenuhi, yakni ketersediaan sebesar 503 ribu ton sedangkan kebutuhannya hanya 253 ribu ton," ujar dia di Jakarta, Selasa (24/5/2016).
Ketua Asosiasi Pedagang Beras Pasar Induk Beras Cipinang (PBIC), Nelly Soekidi mengatakan, ketersediaan beras di PIBC menjelang Ramadan dan saat Lebaran aman.
Ini dapat dilihat dari ketersediaan beras saat ini di PIBC dengan pasokan normal yaitu 25 truk beras yang masuk setiap hari. Sedangkan harga termurah yang dijual sebesar Rp 7.800 per kg.
Namun perlu diketahui, dinamika Pasar Induk Beras Cipinang pada saat 10 hari sebelum dan sesudah Lebaran sedikit pedagang yang jual beras. Menurut Nellt, sedikitnya pedagang beras tersebut tidak perlu dicemaskan.
"Ini bukan berarti beras langka, tapi pedagang sebagian beras mudik. Untuk pedagang yang tidak mudik, pihak pasar induk memberikan bantuan berupa buffer stok," kata Nelly.