Liputan6.com, Jakarta - Perum Bulog telah menyiapkan 1.000 ton bawang merah untuk menjaga kestabilan harga bahan pokok tersebut saat bulan puasa hingga Idul Fitri. Diharapkan dengan pasokan tersebut harga bawang merah bisa turun ke angka Rp 25 ribu per kilogram (kg).
Direktur Pengadaan Bulog Wahyu mengatakan, perusahaan umum milik negara yang bergerak di bidang logistik pangan tersebut telah menyiapkan stok bawang merah semaksimal mungkin untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Diharapkan dengan adanya stok tersebut bisa memenuhi tingginya permintaan dari masyarakat karena memasuki bulan puasa dan Idul Fitri.
"Untuk bawang merah target harga kami Rp 25 ribu per kg. Jadi kami menyiapkan stok semaksimal mungkin," kata dia usai rapat koordinasi harga ayam, daging sapi, beras dan bawang merah, di Kantor Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Selasa (24/5/2016).
Baca Juga
Advertisement
Wahyu menambahkan, saat ini stok bawang merah di gudang Bulog mencapai 600 ton. Selain itu, Bulog juga sedang menyiapkan stok tambahan dengan melakukan proses pengadaan dengan target di kisaran 300 - 400 ton. Rencananya, Bulog akan menyiapkan 1.000 ton bawang merah untuk memenuhi kebutuhan saat puasa dan Idul Fitri.
Menurut Wahyu, stok bawang merah tersebut akan disebar ke seluruh Indonesia melalui operasi pasar yang dilakukan bersama instansi Kepolisian dan TNI.
Sayangnya, apakah Bulog juga akan melakukan import untuk menambah stok dan menstabilkan harga, Wahyo belum bisa mengungkapkan. Menurut dia, kebijakan impor berada di tangan pemerintah.
Sebelumnya pada 23 Mei 2016, Ketua Dewan Bawang Merah Nasional, Amin Kartiawan Danova mengatakan bahwa ketersediaan bawang merah di daerah pada bulan puasa dan Lebaran tercukupi. Produksi bawang merah melimpah di daerah sentra produksi yakni Bima, Brebes, Nganjuk, Probolinggo, Malang, Sumbawa, Enrekang, dan Jabar mencapai 85.000 hingga 110.000 ton.
"Untuk itu, harga di bulan Juni dan Juli atau menjelang Ramadan dan saat Lebaran akan turun sampai Rp 13.000 - 20.000 per kilogram," tutur Amin.
Dalam pertemuan ini, Kementerian Pertanian melalui Badan Ketahanan Pangan menandatangani nota kesepahaman dengan stakeholder komoditas beras, jagung, bawang merah, dan unggas. Ini dilakukan untuk menjamin ketersediaan pasokan dan harga pangan menjelang Ramadan dan saat Lebaran.