Liputan6.com, Jakarta - Manajemen Lion Air menjamin tak ada penumpang yang dirugikan pasca pengurangan frekuensi besar-besaran selama sebulan. Pasalnya, Lion Air telah menutup pemesan tiket jauh hari sebelum surat pemangkasan frekuensi keluar.
Hal itu dikatakan oleh Direktur Umum Lion Air Edward Sirait saat melakukan rapat dengar pendapat dengan Komisi RI, di Gedung DPR, Senayan Jakarta, Selasa (24/5/2016)
"Artinya gini, kamu (wartawan) coba yakinkan ada nggak beli schedule yang dibatalkan. Setahu saya nggak dibuka, jadi belum ada beli. Karena sudah tutup," kata dia Edward di Gedung DPR Senayan Jakarta, Selasa (24/5/2016).
Baca Juga
Advertisement
Dia menerangkan, manajemen Lion Air bisa mengurangi frekuensi jauh-jauh hari. Namun, kata dia, pemberitahuan baru bisa disebutkan setelah surat pengurangan frekuensi disetujui Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
"Kalau saya tutup Desember tahun depan, bisa nggak, baru cuma pemberitahuannya ada waktunya. Sesuai dengan aturan tanggal berapa sampai berapa," jelas dia.
Edward mengatakan, pemangkasan tersebut tak akan mengganggu bisnis Lion Air karena sudah terencana dengan baik. Dia mengatakan, frekuensi yang dikurangi sebanyak 217 frekuensi atau sekitar 25 persen dari total frekuensi penerbangan.
"Kalau nggak kita siapkan, konyol dong," tutup Edward.