Sean Gelael: Strategi Pit Stop Krusial di GP2

Pembalap 19 tahun itu juga mengincar hasil bagus di kualifikasi GP Monaco.

oleh Jonathan Pandapotan Purba diperbarui 24 Mei 2016, 23:10 WIB
Pembalap Pertamina Campos Racing Sean Gelael (GP2 Media Service)

Liputan6.com, Valencia - Dua pebalap tim Pertamina Campos Racing, yang didukung Jagonya Ayam KFC Indonesia, Sean Gelael dan Mitch Evans akan berupaya keras mendapatkan hasil kualifikasi yang bagus untuk balapan GP2 yang akan berlangsung di Sirkuit Monako pada 27-28 Mei 2016.

Hasil kualifikasi menjadi krusial karena balapan di Monako punya tantangan besar dalam menyusul pebalap lain dengan karakter sirkuit jalan raya yang sempit dan tak memberikan toleransi kesalahan sekecil apa pun.

Baca Juga

  • Yamaha Selidiki Penyebab Motor Rossi Berasap
  • Lorenzo dan Karma Persekongkolan Rossi di Mugello
  • Trofi Piala FA Milik MU Rusak Gara-gara Carrick dan Rooney

“Kalau di Sirkuit Catalunya pebalap punya kesempatan banyak menyalip mobil lain, di Monako akan sangat sulit sekali. Ruang untuk menyalip sangat sempit. Kita juga harus konsentrasi penuh karena di sini sama sekali tidak boleh membuat kesalahan sekecil apa pun,” kata Evans.

Sementara itu Sean menilai, strategi pit stop untuk balapan feature juga akan sangat krusial. “Momennya harus tepat untuk menentukan kapan masuk pit. Kita juga tidak boleh kehilangan banyak waktu saat pergantian ban karena nantinya bisa terhambat di belakang mobil lain saat kita kembali ke lintasan,” kata Sean.

Dibanding sirkuit lainnya, lintasan balap di Monte Carlo memang paling menantang. Sudah menjadi pemandangan umum jika mobil pengaman atau safety car masuk lintasan atau balapan dihentikan karena adanya kecelakaan antarpebalap.

Sirkuit sepanjang 3,340 kilometer ini memiliki tikungan tajam berkecepatan rendah. Setidaknya ada tiga titik dimana para pebalap bisa menyalip pebalap lain.

Pertama di tikungan Sainte Devote yang menanjak dan berikutnya di tikungan hairpin Grand Hotel yang tajam. Kesempatan lainnya yakni saat pebalap mencapai puncak kecepatan tertinggi setelah melewati terowongan jelang chicane.

Namun, pebalap dituntut konsentrasi yang tinggi karena selain lintasannya sempit, permukaan trek sirkuit juga cukup bergelombang.

Pembalap Pertamina Campos Racing Sean Gelael (GP2 Media Service)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya