Liputan6.com, Vaud - Jatuh cinta dan menikahi orang yang dikasihi, merupakan suatu anugerah terindah bagi setiap pasangan yang sedang asyik memadu kasih.
Namun, kebahagiaan itu tidak dapat dirasakan oleh seorang nenek berusia 71 tahun asal Kota Vaud, Swiss, karena pengadilan menilai, cinta kekasihnya kepada sang nenek 'tidak tulus'.
Baca Juga
Advertisement
Seperti dikutip dari Independent.co.uk, Selasa (24/5/2016), nenek yang tidak ingin namanya disebut itu mengatakan, pendaftaran pernikahannya dengan seorang pemuda Tunisia ditolak oleh pengadilan Swiss -- dengan alasan tunangannya yang masih berusia 21 tahun itu, hanya memanfaatkan sang nenek untuk mendapatkan visa migrasi.
Pengadilan Kota Vaud, Swiss, tidak percaya akan ketulusan cinta antara kedua pasangan tersebut, dan menolak untuk memberikan izin menikah.
Menanggapi hal tersebut, nenek pensiunan sekretaris itu kemudian menyatakan, dia dan kekasihnya bertemu dua tahun yang lalu melalui salah satu situs media chatting online.
Ia mengatakan, mereka mempunyai banyak kesamaan, seperti kegemaran akan musik rap dan berjalan-jalan di pedesaan.
"Aku mengenalnya saat dia berusia 18 tahun. Kami menjalin hubungan selama dua tahun ini dan saling mencintai," kata nenek itu.
Nenek 71 tahun itu juga mengatakan, dia telah mengunjungi kekasihnya pada bulan Agustus 2015 lalu selama lima hari.
"Dia langsung mengenaliku di bandara. Dia lalu membawaku ke rumahnya yang berjarak 250 kilometer dari Tunisia dan bertemu dengan keluarganya. Kami berbagi kamar. Keluarganya menjual kambing dan domba," kata sang nenek.
"Dia bahkan menyebutku 'hidupnya'. Aku tidak bisa hidup tanpanya," kata dia.
Menurut laporan yang dilansir dari Metro.co.uk, pemuda itu bekerja sebagai penjaga toko -- dengan penghasilan sebesar £50 pound sterling atau Rp 1 juta per bulan -- mengatakan usia bukanlah menjadi suatu masalah baginya.
Walaupun begitu, pihak berwenang tetap menolak memberikan izin bagi mereka untuk menikah. Menurut mereka pernikahan itu merupakan kedok si pemuda untuk mendapatkan visa migrasi.
"Aku sangat kecewa, aku tidak peduli dengan usianya, karena aku tidak ingin punya anak. Aku mencintainya dan memperkenalkannya pada keluargaku. Kakakku bahkan memberikan Alquran untuknya," kata pemuda 21 tahun itu.
Belum diketahui dengan pasti apakah si nenek bermaksud untuk pindah ke Tunisia untuk melanjutkan hubungan mereka, setelah adanya penolakan dari pemerintah negaranya itu.