Liputan6.com, Leicester - Claudio Ranieri merasa tugasnya mengarungi kompetisi musim depan bersama Leicester City semakin berat. Pasalnya, pelatih-pelatih kondang dari Eropa berkumpul di Liga Inggris.
Ranieri sadar, sulit bagi Leicester finis sebagai pemuncak klasemen seperti musim 2015/16. Pelatih asal Italia ini memasang target Leicester bisa tetap bertahan di Liga Inggris, bukan mempertahankan gelar.
Selain pelatih top yang bakal beradu ilmu di Liga Inggris, para pesaing Leicester juga berbenah memperbaiki skuat. Ranieri percaya, tim-tim papan atas seperti Manchester United, Arsenal, Chelsea, Liverpool dan Manchester City bakal mendatangkan pemain-pemain berkualitas dengan banderol selangit.
Baca Juga
- Cuma Atletico yang Mampu Singkirkan 3 Juara Liga
- Komentar Pangkostrad Diminta Maju ke Kursi PSSI 1
- Xavi: Guardiola Mampu Mengubah Wajah Sepak Bola Inggris
Advertisement
"Musim depan akan sangat fantastis. Karena Guardiola telah tiba, begitu juga dengan Conte dan Mourinho," ujar Ranieri sebagaimana dilansir dari The Mirror.
Liga Inggris musim 2015/16 bagai mimpi bagi Leicester. Tidak diunggulkan merebut gelar juara, The Foxes justru membalik banyak prediksi.
"Tentu saja, ini bakal menjadi musim yang sangat sulit. Tapi bisakah kami mengalahkan mereka? Kami bisa melawan, tapi dengan status tim underdog," tutur Ranieri.
Pelatih berjuluk The Thinkerman bersikap realistis terhadap peluang juara timnya. Bagi Ranieri, dongeng hanya terjadi sekali. "Tentu saja kami ingin mempertahankan gelar. Tapi lebih penting lagi bila kami tetap di Liga Inggris."
Mantan pelatih AS Roma ini pun memastikan, gaya bermain Leicester tidak akan mengalami perubahan. Tapi dia meminta pemain tetap solid dan mengandalkan kolektivitas permainan.
"Kami akan memulai musim baru sebagai juara bertahan, tapi saya ingin para pemain memiliki sikap yang tepat dan saya menerima semua hasil yang didapat pemain."