Liputan6.com, Tokyo - Bursa Asia dibuka menguat pada perdagangan Rabu pekan ini. Penguatan tersebut terjadi karena adanya pergeseran persepsi dari pelaku pasar terhadap rencana kenaikan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau the Fed.
Mengutip Bloomberg, Rabu (25/5/2016), Indeks MSCI Asia Pasifik naik 1 persen pada pukul 10.01 waktu Tokyo, Jepang. Indeks patokan bursa Asia ini menguat untuk ketiga kalinya dalam empat hari terakhir setelah berada di posisi terendah sejak 6 April lalu.
Indeks Topix Jepang juga naik 1,4 persen yang merupakan level tertinggi dalam dua pekan terakhir. Sementara Indeks Kospi Korea Selatan naik 1,1 persen dan Indeks S&P/NZX 50 Selandia Baru naik 0,6 persen.
Baca Juga
Advertisement
Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Bloomberg, probabilitas kenaikan suku bunga the Fed pada Juni naik hingga 34 persen di pekan ini dari sebelumnya yang berada di angka 12 persen pada pekan lalu.
Dengan keyakinan adanya kenaikan suku bunga the Fed ini menekan bursa di seluruh dunia. Wall Street tertekan, bursa Eropa juga melemah dan diikuti dengan bursa Asia.
Kenaikan suku bunga the Fed membuat pasar saham harus berjuang dengan surat utang atau obligasi yang imbal hasilnya naik dan memiliki risiko yang lebih kecil jika dibandingkan dengan saham.
"Sebelumnya ada pelaku pasar melihat bahwa kenaikan suku bunga akan menyebabkan masalah. Namun pasar perlu waktu untuk mencerna sentimen tersebut dan saat ini berubah arah," jelas Chief Investment Officer McQueen, Ball & Associates Inc, Bethlehem, Pennsylvania, AS, Bill Schultz.
Ia melanjutkan, pelaku pasar melihat bahwa kenaikan suku bunga memberikan indikasi bahwa pertumbuhan ekonomi di AS telah pulih dan akan mendorong semua industri untuk bergerak lebih cepat sehingga mampu mendorong pasar saham juga.