Suporter Bentrok di Markas GU, Presiden PS TNI Minta Maaf

Liputan6.com, Jakarta - Presiden PS TNI, Pangkostrad Letjen Edy Rahmayadi, menyesalkan bentrok antarsuporter yang mewarnai jalannya pertandingan di markas Persegres Gresik United, Stadion Tri Dharma, Minggu (22/5/2016). Akibat insiden ini, puluhan suporter tuan rumah GU terpaksa dilarikan ke rumah sakit.

Kepada wartawan, Letjen Edy mengaku tidak berada di lokasi kejadian saat bentrok yang melibatkan suporter PS TNI dan Gresik United pecah. "Saya menyesal sekali, kebetulan saya tak ada di tempat. Saya minta maaf atas kejadian itu. Itu tak akan terjadi lagi," tutur Letjen Edy kepada wartawan di sela-sela jumpa pers penunjukkannya sebagai ketua Kelompok 85, Selasa (25/5/2016).

Usai kerusuhan tersebut, operator kompetisi PT Gelora Trisula Semesta mengumumkan akan menindaklanjutinya dalam Sidang Komdis pertengahan pekan ini. Sebagai langkah awal PT GTS akan melakukan investigasi serta audit ke Gresik, hari ini, Rabu, 25 Mei 2016.

"Apapun persoalannya, banyak hal yang membuat itu terjadi. Ini mungkin alasannya agar KLB segera digelar. Lebih cepat lebih baik demi Garuda di Dadaku," kata Letjen Edy.

Bentrok yang melibatkan suporter PS TNI dan Gresik United pecah saat laga baru berlangsung beberapa menit. Pihak PS TNI menuding insiden bermula dari aksi provokasi yang dilakukan oleh suporter tuan rumah. (Ini Penyebab Ini Penyebab Bentrok di Markas Gresik United Versi PS TNI)

Fans GU punya anggapan berbeda. Ketua Harian Ultras, Sutik, mengatakan, insiden bermula saat mereka berniat memasang spanduk di sektor 5 yang biasa mereka tempati di setiap pertandingan.  Namun saat itu, di lokasi sudah terdapat suporter PS TNI yang seharusnya menempati sektor 6.

Oleh petugas keamanan, suporter Gresik lalu diarahkan ke sektor 4 Stadion Tri Darma, Gresik. Namun salah seorang suporter PS TNI malah turun menurunkan spanduk yang sudah dipasang suporter milik tuan rumah. (Fans GU Rapatkan Barisan Usai Bentrok dengan Suporter PS TNI)