Juara di Mugello, Cara Lorenzo Bungkam Haters

Lorenzo sebelumnya tak banyak memenangi balapan tanpa start dari barisan depan.

oleh Windi Wicaksono diperbarui 25 Mei 2016, 14:10 WIB
Lorenzo sebelumnya tak banyak memenangi balapan tanpa start dari barisan depan.

Liputan6.com, Mugello - Kemenangan di Sirkuit Mugello, GP Italia, menjadi yang ke-43 bagi pembalap Movistar Yamaha, Jorge Lorenzo di kelas utama atau MotoGP. Bagi Lorenzo, memenangi balapan adalah tindakan yang tepat untuk membungkam kritik sekaligus meningkatkan motivasi.

Hanya enam kali sepanjang kariernya di MotoGP Lorenzo bisa memenangi balapan ketika dia tidak start dari barisan depan. Sebanyak 16 kemenangan lain dia raih di MotoGP berawal dari pole position.

Baca Juga

  • "MU Bakal Berjaya di Tangan Mourinho"
  • Faktor Karakter Motor, Vinales Pede Jadi Rekan Rossi
  • 4 Bek Penembak Jitu di Pentas Liga Indonesia

Dalam balapan di Sirkuit Mugello akhir pekan lalu, pembalap berjuluk X-Fuera ini start dari posisi kelima. Namun, Lorenzo mampu memulai balapan dengan sempurna, bahkan menyodok ke depan hingga memimpin lomba.

"Sejujurnya, orang-orang yang tidak menyukaimu akan termotivasi untuk mengkritik Anda. Saya memenangi banyak balapan dengan start dari belakang," ucap Lorenzo, seperti dilansir Eurosport.


Start Sempurna Lorenzo

Pembalap Movistar Yamaha Jorge Lorenzo menjuarai MotoGP Prancis di Sirkuit LeMans, Minggu malam WIB (8/5/2016). (Liputan6.com/Crash.net)

"Padahal, saat itu saya memiliki start yang buruk, lalu memperbaiki posisi dan waktu dan akhirnya memenangi balapan di lap terakhir," kata pembalap asal Spanyol ini.

Lorenzo menceritakan bagaimana tahun-tahun pertamanya saat tampil di kelas 125cc, 250cc, dan MotoGP, ketika dia tidak start dengan baik. Namun, dia mengakui, start yang bagus akan membuat segalanya sedikit lebih mudah selama balapan.

"Sejujurnya, jika Anda start dengan baik dan menjalani lap pertama dengan hebat, mengapa Anda tidak bisa mengambil poin maksimal. Di Mugello saya menunjukkan saya bisa menang meski tidak dengan kecepatan terbaik dan start dari pole position," jelas pembalap 29 tahun itu.

"Itu memotivasi tambahan untuk membungkam sedikit orang yang mengkritik tanpa melihat sejarah atau statistik," tutur Lorenzo.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya