Bob Hasan Merasa Lebih Tenang di Nusakambangan

Meski menjalani Ramadan di lembaga pemasyarakatan, Bob Hasan merasa lebih dekat dengan Tuhan. Pengusaha perkayuan itu ikut membantu pembinaan keterampilan para tahanan.

oleh Liputan6 diperbarui 10 Des 2001, 08:03 WIB
Liputan6.com, Nusakambangan: Hidup di tahanan tak berarti tidak dapat menjalankan ibadah puasa seperti kaum muslim lain yang menikmati udara bebas. Raja kayu Bob Hasan justru memperoleh hikmat tersendiri. Terpidana kasus penyalahgunaan dana reboisasi Departemen Kehutanan itu kini menjalani hukuman enam tahun penjara di Lembaga Pemasyarakatan Batu Nusakambangan, Jawa Tengah. Untuk pertama kali, bekas Menteri Perindustrian dan Perdagangan ini menjalani Ramadan dalam suasana berbeda yang jauh dari kehangatan keluarga. "Sehari-hari saya puasa, salat tarawih tiap malam, membaca buku dan berolahraga," kata kata pemilik nama asli The Kian Seng itu, baru-baru ini.

Seusai berbuka puasa, bersama tahanan lainnya, pria yang saat ini memelihara janggut itu bersalat tarawih. Bekas Ketua Persatuan Atletik Seluruh Indonesia itu terlihat lebih religius dan pasrah menjalani hukuman. "Di sini lebih tenang, kita bisa lebih sadar dan dekat dengan Tuhan," ujar pria kelahiran Semarang, 24 Februari 1931 itu. Belum setahun di Nusakambangan, Bob Hasan yang menempati sendiri sel nomor 16 ikut membantu pembinaan keterampilan tahanan lainnya. Mantan anggota Komite Olimpiade Internasional itu turut mendirikan balai latihan kerja melalui sebuah koperasi.(COK/Sella Wangkar dan Hendro Wahyudi)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya