Liputan6.com, Jakarta - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menegaskan, pihaknya tidak akan memberi toleransi terhadap prajurit yang terlibat narkoba. Terlebih mereka yang bertugas di lingkungan Kepresidenan.
Gatot mengatakan, narkoba kini menjadi bisnis besar yang banyak diperebutkan orang, meski jelas terlarang. Bisnis ilegal itu banyak menggunakan modus pendekatan dengan aparat.
"Bisnis narkoba, ilegal. Pasti mendekati aparatur keamanan, apalagi aparatur yang dekat Presiden harus dibersihkan," ujar Gatot usai Sertijab Komandan Paspampres di Mako Paspampres, Jakarta, Rabu (25/5/2016).
Baca Juga
Advertisement
Mantan KSAD itu sudah memerintahkan TNI untuk selalu berbenah di internal institusi. Tak peduli berapa jumlah oknum yang terlibat.
"Bukan hanya Paspampres banyak satuan TNI terlibat narkoba. Saya sendiri perintahkan pembersihan ke dalam, jangan malu-malu," tegas Gatot.
Hukuman yang disiapkan untuk oknum TNI terlibat narkoba tidak main-main. Sanksi pemecatan menunggu setelah proses hukum berjalan.
"Bagi TNI enggak ada toleransi, begitu ada indikasi dan penyelidikan komandan beri hukuman tambahan," ujar mantan Panglima Kostrad itu.