Liputan6.com, Jakarta Banyak orangtua melampiaskan kata-kata kasar ke buah hatinya yang tanpa mereka sadar cukup melukai perasaan si Kecil. Jika ini terlanjur terjadi, bagaimana sikap orangtua menetralisir keadaan seperti semula? Padahal dalam hati telah menyesali perbuataan tersebut.
Founder SOUL Bunda Arsaningsih mengatakan, orangtua perlu memahami bahwa kata-kata kasar, kata-kata penuh amarah yang kerap mereka lontarkan akan melukai hati anak. Meski orangtua telah membuat rekaman bawah sadar yang dipenuhi dengan hal-hal negatif, masalah-masalah seperti ini juga harus diterima putra-putri tercinta sebagai proses pembelajaran untuk menguatkan mental.
Baca Juga
Advertisement
"Bagaimana cara kita menetralisir keadaan? Tariklah perasaan bersalah. Tariklah dengan meminta maaf secara batin karena semua ini adalah konsep energi. Kata-kata merupakan energi yang kita berikan kepada putra-putri," kata Arsaningsih dalam program Mind and Soul pada Rabu (25/5/2016)
Maka ketika orangtua telah menyadari perbuatan itu salah, lanjut Arsaningsih, katakanlah maaf secara batin untuk membebaskan energi negatif di diri anak-anak sehingga mereka tak terbebani.
"Ketika kita sudah terlanjur mengucapkan kata-kata yang buruk, yang juga menganfirmasikan hal-hal buruk ke anak kita, maka kita harus menghapus kembali dengan meminta maaf dan berjanji ke diri sendiri bahwa tidak kembali mengatakan hal-hal buruk di dalam proses ini," ujar Arsaningsih.
Di satu sisi anak belajar untuk lebih kuat secara mental, tapi ingatlah jangan omongan kasar jangan diulang berkali-kali karena itu akan melukai mereka. Minta maaf dan berdamai dengan hal itu.