Liputan6.com, Yogyakarta - Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta meluncurkan gerakan Budayakan Angkutan Berkeselamatan atau "Bung Slamat" sebagai upaya membudayakan keselamatan berkendara dan berlalu lintas bagi masyarakat. Gerakan ini ditujukan untuk mewujudkan transportasi yang aman, nyaman, dan selamat.
"Seperti diketahui akhir-akhir ini banyak kendaraan yang tidak memenuhi unsur keselamatan namun tetap dioperasikan," kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta Wirawan Hario Yudho di Yogyakarta dilansir Antara, Rabu 25 Mei 2016.
Menurut dia, keselamatan berkendara tidak hanya dipengaruhi kecakapan pengemudinya saja tetapi juga dipengaruhi oleh kondisi kendaraan, kepatuhan terhadap rambu-rambu lalu lintas dan sarana prasarana pendukung lainnya.
Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta akan menindaklanjuti gerakan Bung Slamat tersebut dengan sosialisasi terhadap pelaku angkutan umum dan barang serta sosialisasi ke masyarakat dan pengemudi kendaraan tidak bermotor.
"Harapannya gerakan ini akan menjadi gerakan nasional. Kami akan usulkan melalui Kementerian Perhubungan," katanya.
Baca Juga
Advertisement
Berdasarkan data nasional pada 2015 tercatat 1,24 juta kasus kecelakaan atau rata-rata terjadi 120 kecelakaan per hari. Sedangkan di DIY tercatat 3.922 kecelakaan pada tahun lalu dengan 5.448 korban dan 352 korban meninggal dunia.
"Penyebabnya bermacam-macam, ada yang melawan arus, mengendarai kendaraan dengan kecepatan tinggi dan tidak mematuhi rambu lalu lintas," katanya.
Kepala Bidang Angkutan Darat Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) DIY Agus Hari Triono mengatakan gerakan ini perlu mendapat dukungan semua pihak sehingga tujuan menciptakan transportasi yang aman, nyaman dan berkeselamatan bisa direalisasikan.
"Khusus angkutan umum, masyarakat memang tidak memiliki kemampuan untuk memilih layanan yang mereka harapkan. Sehingga, salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk mewujudkan angkutan berkeselamatan adalah mendorong operator angkutan umum untuk meningkatkan kualitas pelayanan termasuk menjaga kondisi kendaraan agar selalu laik jalan," katanya.
Ia berharap, kegiatan tersebut dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat bahwa keselamatan berkendara dan berlalu lintas adalah sebuah kebutuhan.
Asisten Sekretaris Daerah Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kota Yogyakarta Aman Yuriadijaya mengatakan, gerakan tersebut bukan hanya untuk kepentingan operator angkutan umum, tetapi juga untuk kepentingan seluruh elemen masyarakat.
"Perlu dilakukan evaluasi mengenai kesadaran dan budaya masyarakat terhadap angkutan yang berkeselamatan. Apakah ada perubahan atau tidak setelah gerakan ini diluncurkan," katanya.