Liputan6.com, Majalengka - Kabupaten Majalengka merupakan salah satu kawasan di Ciayumajakuning yang tengah dikembangkan pemerintah, baik pusat maupun Provinsi Jawa Barat. Salah satu rencana pengembangan di kawasan ini, yakni dengan proyek pembangunan Bandara Internasional Kertajati.
Di tengah target pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kabupaten Majalengka, masyarakat perlu mendapat stimulus ekonomi dengan menggali potensi yang ada di tanah kelahiran mereka.
"Yang kami tekankan, masyarakat untuk menggali potensi ekonomi di bidang jasa pariwisata. Karena Kabupaten Majalengka sangat kuat dengan kekayaan alamnya sehingga berpotensi untuk dikelola," ujar Bupati Majalengka Sutrisno pada Rabu 25 Mei 2016.
Ia menyebutkan, salah satu potensi yang bisa digali masyarakat adalah kawasan wisata parayalang di Gunung Panten, Desa Sidamukti, Kecamatan Majalengka, Kabupaten Majalengka. Kawasan wisata ini tidak hanya menyuguhkan pemandangan alam dan olahraga ekstrem paralayang.
Lokasi wisata di Gunung Panten juga berpotensi besar untuk mengembangkan kawasan wisata agro. Sebagian besar masyarakat juga menanam mangga gedong gincu yang cukup banyak diminati pengunjung dari luar Ciayumajakuning.
Baca Juga
Advertisement
"Ini akan menjadi program prioritas kami dalam rencana pembangunan daerah. Hadirnya bandara maka destinasi wisata sangat penting, selanjutnya perdagangan dan jasa. Kalau industri nomor 3," ujar Sutrisno.
Sementara itu, Kabid Pariwisata Disporabudpar Kabupaten Majalengka Lilis Yuliasih mengatakan, sebelum dibukanya kawasan wisata Paralayang, jumlah pengunjung di kota itu sudah banyak. "Sejak dibukanya paralayang pengunjung bisa sampai ribuan orang apalagi pas hari libur," kata Lilis.
Ia menjelaskan, ada beberapa rencana strategis (renstra) di 48 objek wisata Kabupaten Majalengka. Terdiri dari tujuh Sebatan Satuan Kawasan Wisata (SSKW) yang masing-masing kawasan wisata berpotensi akan menjadi prioritas pembangunan.
Ia menyebutkan, beberapa kawasan yang menjadi prioritas, yaitu pengembangan wisata argapura, pengembangan wisata penyangga kota seperti taman lalu lintas, Gunung Panten paralayang dan agro gedong gincu. Selain itu, pihaknya juga akan mengembangkan kawasan wisata Sindang Wangi dan aero city dekat Bandara Kertajati.
"Semua tertuju ke pengembangan wisata alam untuk konservatif alam, yang aerocity pengembangan terkait kemegahan glamor sementara di Majalengkanya fokus ke wisata lingkungan dan pemberdayaan masyarakat," tutur dia.
Mangga Gedong Gincu
Kendati demikian, dalam upaya pengembangan tersebut Pemkab Majalengka akan membentuk pola pikir masyarakat agar mereka melek wisata. "Setelah dibuka harus melek wisata dulu di Majalengka membangun kesadaran dan brand image Wonderful Majalengka," ujar Lilis.
Sementara itu secara terpisah, Kepala Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia (KPWBI) Cirebon Abdul Madjid Ikram menyampaikan, akan membantu memfasilitasi masyarakat dan pemerintah daerah dalam pengembangan wisata alam. Bantuan diberikan melalui pelatihan menggali potensi wisata hingga pengelolaan bisnis di kawasan objek wisata.
"Background-nya Bandara Kertajati selesai bagaimana masyarakat Majalengka mampu mengembangkan usaha mikro kecil sehingga dapat merasakan manfaat ekonomi akibat beroperasinya bandara Kertajati. Jadi, bukan bantuan uang ya," kata Abdul.
Ia menyebutkan, dalam pengembangan sektor usaha mikro tersebut, BI Cirebon melihat potensi pengembangan wisata agro bisnis. Hortikultura buah-buahan mangga gedong gincu menjadi peluang besar masyarakat pribumi menangkap pembangunan Bandara Kertajati.
"Prinsipnya kami akan bantu memberikan penyadaran mengenai masyarakat sadar wisata dan agro. Jangan sampai punya wisata potensial tapi yang dapat justru di luar Majalengka," tutur Madjid.
Dilihat dari potensi yang ada, BI akan berdayakan masyarakat untuk menggali potensi pengembangan bisnis home stay, resort, dan wisata agro dari sisi packaging. "Di sisi agro tidak hanya jual mangga gedong gincu yang mentah, tapi di-packing juga perlu dipikirkan agar menarik perhatian pembeli," ucap Madjid.
Advertisement