Liputan6.com, Jakarta Demi mengembangkan minat akan kegiatan membaca, beberapa toko buku memberikan ragam gimmick unik untuk membuat para konsumen mereka kembali. Tak hanya itu saja, di beberapa negara mulai ada pengembangan komunitas lokal yang berhubungan dengan buku dan kegiatan membaca agar semakin banyak masyarakat yang teredukasi.
Bahkan beberapa negara, seperti Taiwan coba menerapkan toko buku yang buka selama 24 jam dan membawa moto "membaca selama yang Anda inginkan tanpa harus membeli". Namun upaya tersebut masih saja ada yang menganggap bahwa hal tersebut hanyalah sebuah kebijakan yang belum tentu efektif diterapkan.
Baca Juga
Advertisement
Seperti dilansir dari Lostateminor.com pada Rabu (25/5/2016), sebuah toko buku bernama Eslite di Taiwan selain menggunakan strategi digital menjual produk buku, mereka juga salah satu penggagas kebijakan buka toko selama 24 jam. Toko buku yang telah memiliki sekitar 48 cabang di Taiwan, Hongkong, dan Cina, pertama kali menerapkan kebijakan tersebut pada cabang mereka yang berada di Taipei.
Sejak saat itu, banyak anak muda yang awalnya menghabiskan waktu malam mereka dengan mengunjungi tempat hiburan malam, seperti karaoke bar, klub malam, atau bahkan tidur beralih kegiatan dengan membaca buku ke toko tersebut. Menurut pengelola toko buku tersebut, waktu tersibuk para pengunjung Eslite adalah pada pukul 10.00-02.00.
Para pelanggan yang datang ke toko buku tersebut diberi kebebasan dan keleluasan untuk memilih buku untuk dibaca tanpa harus berpura-pura ingin membeli atau bahkan khawatir perihal waktu. Jelas kebijakan ini dinilai baik oleh para pelanggan, yang selama ini masih memiliki kekhawatiran akan pandangan buruk ketika mereka datang hanya untuk membaca tanpa membeli.
Eslite bukan hanya sekedar perpustakaan dengan profit, tetapi juga memiliki fasilitas lainnya, seperti gudang anggur, toko pakaian, kafe, dan restoran. Oleh karena kebijakannya tersebut, Eslite merupakan toko buku yang mencapai pengakuan dari seluruh dunia oleh karena strateginya.