Liputan6.com, Edinburgh - Seorang wanita mantan tentara akan menjalani hukuman penjara setelah mengaku telah menggunakan kalung latihan untuk anjing pada seorang bocah lelaki yang sedang diasuhnya.
Kalung latihan anjing dirancang untuk memberikan sengatan aliran listrik kepada hewan yang memakainya, dengan tujuan membentuk perilaku.
Dikutip dari Telegraph pada Kamis (26/5/2016), Lanna Monaghan (34) mengaku menggunakan kalung itu setelah melihatnya dikalungkan kepada seekor anjing. Katanya kepada pemilik anjing, "Kalau berhasil pada anjing, tentu berhasil pada anak-anak."
Baca Juga
Advertisement
Seperti didengar oleh pengadilan, selain menggunakan kalung, wanita itu juga menendang dan menggigit anak itu, bahkan pernah menggunakan sendok kayu sedemikian kencangnya hingga sendok itu patah. Bocah malang itu juga kerap dipaksa mandi dengan air dingin.
Monaghan, yang tadinya berdinas di Fort Augustus, mengakui lima dakwaan serangan di hadapan Pengadilan Tinggi Edindburgh. Pelanggaran-pelanggaran yang disangkakan itu sendiri terjadi di Highlands pada 2014 dan 2015.
Hakim Lady Rae yang memimpin sidang ditunjukkan sejumlah foto cedera yang ada pada leher sang anak dan konsisten dengan tampilan elektroda pada kalung anjing. Katanya, "Pasti telah disertrum beberapa kali."
Jaksa penuntut Jane Farquharson menjelaskan, "Kalung itu bekerja dengan kendali jauh yang ketika ditekan akan memberikan sengatan listrik…itulah yang dirasakan anjing pada lehernya."
Farquharson menjelaskan kepada pengadilan bahwa para petugas kepolisian telah melihat cedera pada wajah sang anak. Ia menambahkan, "Ketika dibawa ke rumah sakit dan diperiksa secara medis, diamati ada beberapa cedera yang bukan karena kecelakaan."
"Beberapa lebam yang ada pada tubuh dan tanda-tanda kemerahan pada leher berada pada jarak yang tetap."
Monaghan mengaku kepada polisi bahwa ia memiliki temper dan bisa "kalap" dan "lepas kendali".
Kata Lady Rae kepada Monaghan, "Ini adalah contoh jelas dakwaan kekejian fisik, menurut saya itulah satu-satunya cara menjelaskan, kepada seorang balita selama 15 bulan."
"Secara realistis, akan sangat susah menghindari hukuman kurungan dalam kasus seperti ini. Korbannya adalah balita, seorang anak yang tidak bisa melawan untuk membela diri."