Liputan6.com, Jakarta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan meminta perbankan Indonesia untuk membuka pintu bagi siapa saja. Tak terkecuali bagi calon nasabah anak-anak dan masyarakat kurang mampu.
Permintaan itu diungkapkan setelah mendengar curahan hati dari beberapa anak-anak sekolah, terutama dari keluarga yang kurang mampu. Jika mereka pergi ke bank, mereka umumnya kurang mendapatkan pelayanan yang baik.
"Saya minta pimpinan perbankan, perintahkan ke anak buah di bawahnya untuk bersahabat ke anak-anak yang datang. Ya saya tahu bapak-bapak kerja ekstra di perbankan, berangkat pagi pulang malam, tapi tolong itu tadi," kata Anies di Gedung Bank Indonesia, Kamis (26/5/2016).
Baca Juga
Advertisement
Anies mengungkapkan saat ini setidaknya ada 57 juta siswa di seluruh Indonesia. Dari total tersebut sebanyak 20 juta yang menjadi generasi yang layak mendapatkan layanan perbankan.
Menurut dia, membudayakan untuk memiliki rekening di bank bisa meningkatkan daya saing pelajar di Indonesia. Karena dalam World Economic Forum, ada poin menempatkan literasi keuangan sebagai instrumen ketiga demi membentuk kualitas pelajar.
"Rasanya seberat apa pun tugas di sana (bank), memberikan senyum ke masyarakat kurang mampu atau anak-anak tak memberikan keberatan masyarakat. Saya titipnya satu, tolong beri senyum, karena mereka datang sering pengalaman pertama di banknya dijudesi," kata Anies.
Anies menambahkan, budaya untuk menabung memang perlu digalakkan kepada pelajar di Indonesia. Hal ini mampu mengurangi budaya konsumtif masyarakat Indonesia ketika memiliki uang.