Liputan6.com, Manado - Krisis listrik yang terjadi di wilayah Sulawesi Utara pada Rabu 25 Mei 2016, tak hanya meninggalkan berbagai kecaman terhadap kinerja PLN. Sebab, sejumlah aktivitas penting terhalangi.
Di era melek media sosial, pemadaman listrik bikin banyak orang galau. Sejumlah cerita pun mengemuka tentang bagaimana cara yang dilakukan agar warga Manado tetap online.
Kawasan pusat perbelanjaan di Wanea Plasa, Kecamatan Wanea, Kota Manado tampak gelap gulita. Satu-satunya tempat yang menyala adalah salah satu restoran. Tak mengherankan, bila kemudian banyak warga sekitar yang nongkrong di situ.
"Mau numpang cari tempat charge (isi ulang baterai handphone). Soalnya sejak siang di rumah listriknya padam," ucap Veri Ngangi ketika masuk ke dalam restoran itu.
Hampir delapan jam pemadaman listrik menyebabkan aktivitas Veri lumpuh. "Tidak bisa kerja. Handphone juga mati. Tidak bisa online," tutur Veri yang datang bersama sang istri.
Bukan buku menu yang dicari terlebih dahulu, Veri langsung mencari tempat colokan yang memang disediakan di atas tiap meja pengunjung. "Nah ini dia, tersambung lagi hidup," ujar Veri yang mengaku selalu pergi ke restoran itu jika pemadaman listrik lebih dari enam jam.
Baca Juga
Advertisement
Lain lagi cerita Reny Turang, wanita muda yang kuliah di Universitas Sam Ratulangi Manado ini. "Saya memilih ke kawasan Megamas, karena di situ ada genset dari pihak pengelola. Kita bisa pilih beberapa kafe yang untuk nge-charge, sehingga bisa terus online," ujar Reny.
Pemadaman listrik hampir delapan jam yang terjadi di wilayah Sulawesi Utara, Rabu 25 Mei 2016, membuat sebagian besar kabupaten/kota dilanda gelap gulita. Di Manado hanya ada beberapa kawasan fasilitas umum yang dilengkapi fasilitas genset. Tak aneh, jika kemudian warga menyerbu kawasan itu.
Deputi Manajer Hukum dan Humas PLN Wilayah Sulawesi Utara, Tenggara, dan Gorontalo (Suluttenggo), Jantje Rau saat dikonfirmasi menjelaskan, sejak pukul 14.15 Wita, Rabu kemarin, sistem kelistrikan Sulut-Kotamobagu-Gorontalo yang terhubung pada jaringan interkoneksi 150 kV (150.000 Volt) mengalami gangguan.
"Khususnya pada segmen yang menghubungkan Otam ke lokal di Bolmong. Ini yang mengakibatkan padam menyeluruh di tiga sub sistem, Minahasa, Kotamobagu, dan Gorontalo," kata Jantje.
Akibat gangguan transmisi ini seluruh pembangkit besar seperti PLTU Sulut 2 Amurang, PLTP Lahendong, PLTA Tanggari I-II lepas dari sistem. "Ini menyebabkan pasokan suplai listrik terputus," ujar Jantje.