Liputan6.com, Semarang - Acara nonton bareng (nobar) dan diskusi film dokumenter tentang tahanan politik yang dibuang ke Pulau Buru batal digelar karena terancam dibubarkan lima organisasi massa.
Tak hanya itu, festival yang menggelar kompetisi film garapan pelajar itu juga dituduh acaranya Partai Komunis Indonesia (PKI).
Advertisement
Hingga malam hari ini, berita tersebut berhasil menyita banyak perhatian pembaca Liputan6.com, terutama di kanal Regional, Kamis (23/5/2016).
Dua berita lainnya yang tak kalah diburu adalah tentang ulah anak punk yang bikin gondok warga Rokan Hilir, Riau dan mutasi besar-besaran pelat nomor kendaraan di Tangerang, Banten. Sebelumnya berpelat B kini berganti A.
Berikut berita-berita terpopuler yang terangkum dalam Top 3 Regional:
1. Festival Film Purbalingga 2016 Dituding Acaranya PKI
Festival Film Purbalingga 2016 terancam dibubarkan lima organisasi massa gara-gara hendak memutar film bertajuk Pulau Buru Tanah Air Beta.
"Festival ini merupakan festival tahunan. Ini merupakan festival tahun ke-10, tapi terancam penyelenggaraannya gara-gara stigma itu," ujar Direktur Festival Film Purbalingga, Bowo Leksono, Rabu 25 Mei 2016.
Film tersebut berkisah tentang kenangan tiga mantan anggota pasukan pengawal presiden, Cakrabirawa.
Mereka berkisah tentang bagaimana pasukan itu diperintah untuk menculik tujuh jenderal tanpa bisa membantah perintah atasannya, yakni Letkol Untung dan sahabatnya, Soeharto.
Belakangan pihak hotel yang selama ini rutin menjadi lokasi festival, meminta panitia tidak memutar film itu. Mereka menuding acara tersebut acaranya Partai Komunis Indonesia (PKI).
2. Ulah Anak Punk Bikin Gondok Warga Rokan Hilir
Keberadaan anak Punk di Kota Bagan Batu, Kecamatan Bagan Sinembah, Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau sering membuat onar dan meresahkan masyarakat. Salah satu aksi yang membuat geram adalah penikaman supir, beberapa waktu lalu.
Belum lama ini sekelompok anak punk juga membuat pemilik angkringan gondok. Karena tidak membayar nasi uduk kepada seorang pedagang.
"Memang mereka ada meletakkan uang Rp 50 ribu di meja persis di samping nasi uduk yang telah dibungkus, tapi uang itu diambil kembali oleh anak punk."
"Kami minta instansi terkait dan pihak berwajib segera melakukan penertiban, karena kehadiran anak punk nantinya bisa berdampak negatif terhadap pergaulan anak muda di Rokan Hilir," ujar Pak De, salah seorang warga yang juga pengelola angkringan kopi di Bagan Batu.
3. Pelat B Kendaraan Tangerang Kini Berganti Jadi A
Bergabungnya Polresta Tangerang ke dalam Polda Banten memicu mutasi besar-besaran pelat nomor kendaraan. Kendaraan-kendaraan di Tangerang yang sebelumnya berpelat B
kini harus berganti menjadi A.
Perpindahan ini dilakukan secara bertahap. Bagi pemilik baru kendaraan bermotor akan langsung memiliki pelat A. Sedangkan bagi kendaraan lama, maka perpindahan akan dilakukan pada saat perpanjangan STNK.
Perpindahan pelat nomor kendaraan hanya berlaku bagi polsek yang berada di bawah naungan Polresta Tangerang dan telah bergabung dengan wilayah hukum Polda Banten.