Liputan6.com, Jakarta - Kerja sama PT Pertamina (Persero) dengan perusahaan minyak asal Rusia Rosneft Oil Company tidak hanya menyangkut pembangunan kilang dan petrokimia, tetapi juga keterlibatan Pertamina dalam menggarap ladang minyak dan gas bumi (migas) di Rusia.
Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto mengatakan, Pertamina akan menggarap ladang migas di Rusia, khusus minyak Pertamina menargetkan dapat memproduksi minyak sebanyak 35 ribu barel per hari (bph) dengan cadangan 200 juta bph.
"Semangat kerja sama Rosneft ke sini joint di kilang, Pertamina join di hulu di sana (Rusia), target Pertamina adalah produksi 35 ribu itu, dari beberapa ladang," kata Dwi, dalam penandatanganan kerja sama Pertamina dengan Rosneft, di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Kamis (26/5/2016).
Baca Juga
Advertisement
Menurut Dwi, dalam kesepakatan kedua belah pihak, Pertamina mendapat minimal dua ladang minyak di Rusia dalam waktu delapan bulan ke depan, dengan porsi keikutsertaan sebanyak 15 persen.
"Upstream frame work saat ini sudah dua itu sudah diteruskan untuk tantangan di Rusia," tegas Dwi.
Dwi melanjutkan, Pertamina sedang mempelajari ladang minyak Rusia tersebut, diharapkan dengan bertambahnya ladang minyak yang digarap Pertamina di luar negeri dapat menambah pasokan minyak mentah untuk olah di kilang Indonesia, karena saat ini Indonesia kekurangan pasokan minyak mentah.
"Ini tentu saja sangat baik menyelesaikan permasalahan kekurangan produksi crude dalam negeri maupun Pertamina sendiri ini untuk kekuatan kemandirian energi," terang Dwi.
Sedangkan dalam kerjasama pembangunan kilang Tuban dengan kapasitas 320 ribu barel, Rosneft juga akan memasok minyak mentah dengan porsi sebesar 45 persen sedangkan sisanya 55 persen menjadi hak Pertamina untuk menentukan sumber pasokan minyak mentahnya.
"Pertamina diberi kesempatan mencari yang terbaik, harga terbaik jadi kita punya pilihan yang terbaik," tutup Dwi.