Liputan6.com, Viantane - Di tengah pertemuan menteri pertahanan se-ASEAN atau ADMM di Viantane, Laos, Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu menghadiri pertemuan trilateral, bersama Menhan Malaysia Datuk Seri Hishammuddin Tun Hussein dan Menhan Filipina Voltaire Gazmin.
Pertemuan pada Rabu 25 Mei membahas operasi bersama, penjagaan wilayah di laut Sulu, yang belakangan tidak kondusif akibat aksi perompakan dan radikalisme kelompok bersenjata.
"Pertemuan trilateral antara Indonesia, Malaysia, Filipina, fokus utamanya adalah pengamanan laut dan darat yang sering dilintasi oleh perdagangan, seperti laut Sulu. Itu kan beberapa pedagang kita di sana, itu yang harus diamankan," ujar Ryamizard, Viantane, Laos, Rabu 25 Mei 2016.
"Kalau ada apa-apa, itu harus ada tindakan-tindakan yang dilakukan otomatis. Di mana kita menempatkan pos komando bersama, antara Malaysia, Singapura dan Indonesia," sambung Menhan.
Dalam pertemuan ini, ketiga negara sepakat meningkatkan keamanan dengan membuat pos penjagaan di masing-masing wilayah dan saling terkoordinasi.
"Langkah pertama Menhan harus mengolah data-data dan lainnya, untuk selanjutnya diserahkan kepada siapa begitu. Sehingga, meski pun menteri pertahanan masing-masing sudah kembali bisa memonitor peristiwa apa yang terjadi," papar dia.
Baca Juga
Advertisement
"Ini tahap pertama, setelah tiga minggu lagi kita akan kumpul. Setelah kumpulkan data, data terkumpul baru apa tindakan selanjutnya yang akan dilakukan," sambung dia.
Laut China Selatan
Dalam pertemuan ini, Indonesia juga menggelar pertemuan bilateral dengan perwakilan Tiongkok, membahas pertahanan di Laut China Selatan, khususnya dengan Indonesia. Pertemuan ini diwakili Ryamizard dengan Menhan Republik Rakyat Tiongkok Chan Wanquan.
Kedua negara sepakat latihan gabungan dan menjadikan Laut China Selatan sebagai zona bebas antar negara. "China setuju. Malahan menhannya bilang, masalah Laut China Selatan adalah rumah kita bersama," sambung Ryamizard.
Sementara, penutupan pertemuan Menhan se-ASEAN ke-10 ini dilakukan dengan menanam pohon secara simbolis di Institut Pertahanan Negara Laos. Selain itu, kunjungan ke Museum Pertahanan Laos, yang disambut dengan tarian dan penandatangan seluruh menteri pertahanan yang hadir.
"Yang paling penting (pertemuan menhan) pertama adalah mempererat persahabatan, dan kita bangga. Karena tidak ada negara-negara yang bersatu seperti ASEAN," pungkas Ryamizard.
Berikut video Menhan Ryamizard Ryacudu saat menghadiri pertemuan trilateral: