Liputan6.com, Jakarta - Komisaris Jenderal Anang Iskandar akan segera memasuki massa pensiun akhir Mei ini. Santer kabar nama-nama jenderal yang akan duduk di kursi Kepala Badan Reserse Kriminal sudah dikantongi Trunojoyo, sebutan Markas Besar Polri.
"Selasa (pekan depan) nanti, mungkin saya sudah serah terima jabatan," kata Komjen Anang Iskandar, Jumat (27/5/2015).
Namun, siapa orang yang bakal menjadi orang nomor satu di Bareskrim, Anang masih menutup rapat hal tersebut.
Anang memasuki massa pensiun Mei 2016, setelah 34 tahun mengabdi di Polri. Sebelum 'pulang kampung', jenderal lulusan Akademi Kepolisian 1982 ini menjabat sebagai Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN). Anang berganti di tengah hantaman turbulensi yang ada di tubuh Polri.
Santer kabar pengganti Anang adalah dari Akademi Polisi lulusan 1985. Namun, kepastian tersebut masih menunggu telegram rahasia Polri.
Namun demikian, ada beberapa kasus besar dan menjadi sorotan publikk yang belum kunjung rampung dan naik ke penuntutan, antara lain dugaan korupsi Payment Gateway di Kemeterian Hukum dan HAM dengan tersangka Denny Indrayana, penjualan kondensat milik negara yang melibatkan PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI), dan korupsi dana CSR Pertamina Foundation yang melibatkan tersangka eks Direktur Eksekutif Pertamina Foundation (PF) Nina Nurlina Pramono.
Sementara Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengatakan sudah menyiapkan empat atau lima jenderal yang telah dipertimbangkan Dewan Jabatan dan Kepangkatan Tinggi (Wanjakti) Polri untuk menggantikan Anang.
"Ada empat atau lima orang," kata Badrodin.
Advertisement
