Liputan6.com, Jakarta Transgender merupakan isu sensitif yang masih memiliki sisi pro dan kontra di dunia. Banyak yang menyatakan dukungan atas pengakuan komunitas LGBT, namun tak sedikit juga yang mengecam keras fenomena tersebut karena dianggap bertentangan dengan ajaran agama.
Baca Juga
Advertisement
Seperti dilansir dari Metro.co.uk, Jumat (27/5/2016), wanita transgender juga hampir tidak pernah muncul di majalah mode. Itu menggambarkan, mereka tidak pernah dipertimbangkan oleh para produsen mode.
Karena itu, seorang desainer India bernama Sharmila Nair dari Red Lotus membuat gebrakan pada tembok ketidakpedulian dunia mode, dengan menciptakan koleksi sari yang terinspirasi dan diperuntukkan oleh komunitas transgender di India.
Koleksi tersebut diberi nama Mazhavil, yang artinya pelangi. Koleksi tersebut hadir dengan pemilihan warna-warna cerah. Sharmila juga memilih dua model transgender untuk membuat kampanye koleksi miliknya.
Kedua model tersebut bernama Maya Menon dan Gowri Sacithri, setelah menghadapi banyak tahun penuh diskriminasi, mereka sempat ragu menerima tawaran pekerjaan ini. Namun Maya, dalam wawancara dengan International Business Times mengatakan, "Saya sangat senang menggunakan sari, tapi saya tidak dapat mengenakannya di depan publik selama ini. Pemotretan ini merupakan momen sangat berharga bagi diri saya". Ia juga merasa sangat cantik di dalam pemotretan ini, ia sangat berterima kasih kepada Sharmila.
Sharmila berharap pemotretan dan karyanya, dapat mengundang desainer mode lainnya untuk merayakan keberagaman dan memberikan dukungan kepada komunitas LGBT.