Liputan6.com, Painan - Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) terjerat di kawasan perbukitan Nagari Mandeh (desa adat), Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar) sejak Selasa 24 Mei 2016. Berhari-hari bertahan hidup dalam jeratan, sang raja hutan kini sudah berhasil dievakuasi.
Kepala Seksi Konservasi Wilayah III, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar, Surajiya mengatakan, evakuasi dilaksanakan setelah tim menembakkan bius ke tubuh hewan malang itu.
"Kami berangkat pukul 09.00 WIB, tiba di lokasi pukul 11.30 WIB. Selanjutnya harimau dibius dan dievakuasi," tutur Surajiya seperti dikutip dari laman Antara, Jumat 27 Mei 2016.
Baca Juga
Advertisement
Hewan malang itu, kata dia, akan dibawa ke Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan, Bukittinggi, Sumbar untuk direhabilitasi.
"Setelah dilakukan rehabilitasi maka kami lihat perkembangannya. Kalau memungkinkan harimau akan kami bawa lagi ke habitatnya," ujar Surajiya.
Bersahabat
Sementara itu, Wali Nagari Mandeh atau kepala desa adat Kecamatan Koto XI Tarusan, Jasril Rajo Basah berharap, harimau bisa dikembalikan lagi usai direhabilitasi. Apalagi, dia merasa keberadaan mamalia itu tidak pernah mengganggu manusia.
Bahkan, telah beberapa kali ada kejadian harimau membantu warga yang tersasar di hutan. Selain itu, harimau juga membantu mengendalikan hama babi yang kerap merusak tanaman warga, seperti padi dan singkong.
"Kami bersahabat dan tidak pernah saling mengusik, maka dari itu kami berharap harimau yang terjerat tetap dilepasliarkan di sini," harap Jasril.