Liputan6.com, Jakarta - Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) menyatakan Perum Bulog menyatakan kesanggupan menjual daging sapi seharga Rp 80 ribu per kilogram (kg). Patokan harga ini merupakan instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat mengetahui jika harga jual komoditas hewani tersebut melonjak hingga Rp 130 ribu per kg di pasar.
Anggota KEIN Benny Pasaribu mengatakan, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut sanggup menjajakan daging sapi seharga Rp 80 ribu per kg. Itupun Bulog masih mengantongi keuntungan sebesar Rp 7.000 per kg.
"Jualan daging sapi seharga Rp 80 ribu per Kg, Bulog bilang masih untung kok sebesar Rp 7 ribu per Kg. Karena Bulog punya stok daging sapi 1.500 ton saat ini," ujarnya di kantor Wantimpres, Jakarta, Jumat (27/5/2016).
Baca Juga
Advertisement
Dia mengatakan pemerintah telah menerbitkan izin impor untuk menekan harga daging sapi Rp 80 ribu per kg. Namun importasi bahan pangan ini harus tetap diatur pemerintah dengan baik.
"Jangan diserahkan semua orang bisa impor, nanti kekuatan tawar kita di negara Australia dan Selandia Baru akan lebih rendah karena semua lagi berebut, kejar-kejaran mencari (daging) di feedloter atau perusahaan penggemukan sapi," jelas Benny.
Dalam kesempatan yang sama, Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Suharso Manoarfa mengungkapkan, ada perusahaan swasta yang menawarkan daging sapi impor seharga Rp 73 ribu per kg kepada Bulog.
"Bulog sanggup tambah biaya distribusi, dan lainnya. Mungkin bisa dijual seharga Rp 80 ribu per kg. Berarti kan bisa," dia menjelaskan.